Aisyiyah Desak Deteksi Dini Kanker Serviks Masuk JKN  

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 1 September 2015 11:12 WIB

Seorang siswi SMA (kiri) mendapatkan vaksin kanker serviks secara gratis pada vaksinasi massal tahap I di Pemkab Badung, Bali, Senin (12/11). ANTARA/Nyoman Budhiana

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi perempuan Aisyiyah mendesak agar deteksi dini kanker serviks masuk dalam cakupan layanan Jaminan Kesehatan Nasional. Meski telah tercantum sebagai cakupan layanan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun deteksi dini kanker serviks melalui tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Pap Smear belum dapat diakses oleh peserta JKN secara gratis.

“Indonesia sudah darurat kanker serviks, deteksi dini mau tidak mau harus dilakukan untuk mencegah semakin banyak perempuan terkena kanker serviks dalam stadium lanjut,” kata Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, dalam keterangan persnya, Selasa, 1 September 2015.

IVA merupakan deteksi dini kanker serviks melalui pengolesan asam asetat pada bagian serviks atau leher rahim. Sedangkan Pap Smear adalah deteksi dini kanker serviks dengan mengambil jaringan sel pada leher rahim.

Tri mengatakan, berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit pada 2010, jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap pada kanker payudara terbanyak yakni 12.014 orang. Sedangkan kanker serviks terbanyak kedua sebesar 5.349 pasien.

Dalam data Riskesdas 2013, prevalensi tumor kanker di Indonesia 1,4 per 1.000 penduduk atau 330 ribu orang, dan kebanyakan menyerang perempuan. Sayangnya, ujar Tri, sebanyak 70% pasien kanker sudah berada pada stadium lanjut. "Hal Itu menjelaskan mengapa angka kematian karena kanker payudara dan serviks di Indonesia tinggi,” jelas Tri.

Tri menyayangkan masih sedikitnya perempuan di Indonesia yang melakukan deteksi dini kanker serviks, yaitu baru 5 persen dari idealnya sebanyak 80 persen. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa pada tahun 2014, baru 886,036 atau 2,3 persen dari 37.415.483 perempuan usia antara 30-50 tahun yang telah melakukan IVA dan Pap Smear. “Sudah seharusnya JKN mencakup layanan IVA dan Pap Smear secara gratis,” tegas Tri Hastuti.

Ia mengatakan, meski screening (deteksi dini) telah tercantum dalam cakupan layanan JKN, tapi temuan Aisyiyah di beberapa kabupaten, seperti Pangkep dan Takalar di Sulawesi Selatan, peserta JKN belum dapat melakukan tes IVA atau Pap Smear secara gratis.

Memperkuat argumentasi pentingnya deteksi dini tercakup dalam layanan JKN, Tri mengutip data Fadjriadinur, Direktur Pelayanan BPJS, bahwa BPJS Kesehatan telah menghabiskan 1,54 triliun pada 2015 ini untuk menutup biaya pengobatan di RS maupun biaya pencegahan terkait kanker.

Dari 1,54 triliun tersebut, 905 miliar digunakan untuk membiayai pengobatan di RS, dan hanya 44 miliar yang digunakan untuk biaya pencegahan. Data tersebut, tambah Tri Hastuti, menunjukkan besarnya biaya yang telah dihabiskan untuk pengobatan dibandingkan upaya pencegahan. "Sudah saatnya, paradigma pembangunan kesehatan kita beralih dari kuratif ke preventif,” ujarnya.

AWANG DARMAWAN

Berita terkait

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

6 hari lalu

Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

29 Februari 2024

BPJS Kesehatan Jadi Syarat Buat SKCK Mulai 1 Maret 2024, Begini Prosedurnya

Untuk membuat SKCK, masyarakat kini wajib menjadi peserta program JKN BPJS Kesehatan per 1 Maret 2024. Bagaimana prosedurnya?

Baca Selengkapnya

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Diimbau Netral di Tengah Ramai Petisi dari Sivitas Akademika

4 Februari 2024

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah Diimbau Netral di Tengah Ramai Petisi dari Sivitas Akademika

Bambang Setiaji mengimbau perguruan tinggi Muhammadiyah dan 'Aisyiyah bersikap netral di tengah ramainya petisi dari sivitas akademika terhadap Jokowi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

24 Januari 2024

Jokowi Sebut Ada 267 Juta Peserta BPJS Kesehatan: Kalau Sakit Ringan ke Puskesmas Saja

Presiden Jokowi menyebutkan sebanyak 267 juta masyarakat Indonesia memiliki kartu BPJS Kesehatan yang juga melayani pasien dengan penyakit berat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

23 Januari 2024

Jokowi Klaim di Indonesia Warga Berobat Tak Dipungut Biaya

Presiden Jokowi mengharapkan BPJS kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat dapat bermanfaat bagi warga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

21 Desember 2023

Cara Mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang Hilang

Begini cara mengurus Kartu BPJS Kesehatan yang hilang.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

20 Desember 2023

Prabowo-Gibran Memainkan Program Kartu-kartu Persis Jurus Jokowi

Saat konteastasi Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi sodorkan kartu-kartu untuk masyarakat. Berikut kartu-kartu serupa ditawarkan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

12 Oktober 2023

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Ingin Mahasiswa Ikut Kegiatan Asah Minat, Bakat, dan Kepemimpinan

19 September 2023

Nadiem Makarim Ingin Mahasiswa Ikut Kegiatan Asah Minat, Bakat, dan Kepemimpinan

Nadiem Makarim meminta kepada para mahasiswa untuk bisa terlibat beragam aktivitas yang mampu mengasah minat, bakat, kepemimpinan dan kepedulian.

Baca Selengkapnya

Kurban Idul Adha Asyik Tanpa Sampah Plastik, Bawalah Wadah Daging Ramah Lingkungan

29 Juni 2023

Kurban Idul Adha Asyik Tanpa Sampah Plastik, Bawalah Wadah Daging Ramah Lingkungan

Kurban Idul Adha asyik tanpa plastik. Langkah sederhana, bawalah sendiri wadah ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya