TEMPO.CO, Jakarta - Mereproduksi lukisan ternama lewat media kanvas dan cat minyak sudah biasa, Ajanis Maliki ingin melakukannya dengan cara yang tak biasa. Cara Indonesia: yakni batik.
Ajanis mengombinasikan kuas, canting dan spons untuk menorehkan malam hingga menyerupai lukisan ternama Vincent van Gogh, The Starry Night. Goresan tebal dan kasar dibuat menggunakan kuas, spons berfungsi untuk menotolkan malam, sedangkan garis-garis halus dihasilkan lewat canting.
Bila lukisan asli yang dibuat pada 1889 itu didominasi warna biru, Ajanis membuatnya lebih ceria dengan nuansa jingga. Cahaya-cahaya bintang serta bagian berwarna krem dalam lukisan ala Ajanis dibuat dari malam yang belum dilorot, yakni menghilangkan malam dengan memasukkan batik ke air panas. (Lihat video Ini Tokoh Dunia yang Pernah Mengenakan Batik)
Nuansa jingga yang sama juga tercermin dalam lukisan Van Gogh lain, yakni potret petugas pos bernama Joseph Roulin.
Lukisan aslinya berlatar belakang hijau, sedangkan Ajanis menuangkan warna jingga dari kunyit. Dia juga mengombinasikan pewarna alami dengan pewarna kimia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Dalam membuat reproduksi potret Joseph Roulin, konseptor desain dan artwork itu lebih mengandalkan canting karena banyak lebih banyak arsiran garis-garis halus dalam potret tukang pos itu.
"Ini adalah pertama kalinya di dunia luisan mau pun batik," dia mengklaim.
Membuat batik dengan motif lukisan Van Gogh disebut mirip dengan batik Madura yang ekspresif atau Pekalongan yang berwarna-warni.
"Batik Madura garisnya lebih kasar, (batik Van Gogh) garisnya seenaknya saja, ekspresionis," kata pria yang menggagas konsep batik bermotif klub bola beberapa tahun silam.
Keunikan dalam mereproduksi lukisan dengan batik adalah hasilnya tak pernah bisa sama persis, beda dengan reproduksi menggunakan cat dan kanvas.
"Goresan canting tak bisa sama persis," ujar perancang motif batik orangutan yang hingga kini belum dieksekusi karena belum menemukan partner kerjasama.
Dua batik bermotif lukisan Van Gogh itu dipamerkan dalam "Gelar Batik Rakyat 2015" di Rumah Kopi Nusantara, Taman Mini Indonesia Indah hingga 4 Oktober.
Selain lukisan Van Gogh, dia juga telah membuat versi batik dari lukisan seniman lain seperti Pablo Picasso, Michelangelo dan Rembrandt van Rijn sejak awal 2015.
ANTARA
Berita terkait
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
10 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral
12 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.
Baca SelengkapnyaJangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park
15 hari lalu
Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaPNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah
40 hari lalu
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.
Baca SelengkapnyaKampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya
42 hari lalu
Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBegini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik
59 hari lalu
Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.
Baca SelengkapnyaKBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta
28 Februari 2024
Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).
Baca SelengkapnyaPiaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik
17 Februari 2024
Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.
Baca SelengkapnyaNMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik
11 Februari 2024
NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.
Baca SelengkapnyaCerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online
6 Februari 2024
Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.
Baca Selengkapnya