Iklan Rokok di Dekat Lingkungan Sekolah, Ini Dampaknya

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 05:50 WIB

Papan reklame yang menampilkan iklan rokok A Mild dikawasan Kalibata, Jakarta, 6 Januari 2015. Iklan rokok ini menuai kritik karena menampilkan gambar dan tulisan yang dianggap mesum oleh sebagian pihak. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu upaya yang dirasa ampuh melindungi anak-anak dari paparan rokok ialah adanya aturan yang melarang pemasangan iklan rokok di sekitar sekolah, begitu menurut aktivis Smoke Free Agents Hasna Pradityas.

"Agar anak terlindungi dari paparan dan produk rokok, menurut saya ketiadaan iklan, promosi, dan sponsor rokok di sekitar sekolah sangat berpengaruh untuk anak-anak," ujar Tyas di Jakarta, Kamis, 8 Oktober 2015.

Dia mengatakan selain memudahkan anak terpapar rokok, iklan disertai penjualan rokok di sekitar sekolah juga bisa menjadi celah bagi anak untuk mencoba produk tembakau itu.

"Jika lingkungan sekolah saja diserbu iklan-iklan dan promosi rokok, maka anak akan lebih mudah terpapar rokok. Iklan juga akan ada penjualan rokok di sekitar sekolah. Ini juga bahaya untuk anak karena jadi lebih mudah mencoba rokok," kata dia.

Selain itu, ucap Tyas, peran guru dan orang tua juga diperlukan untuk mengedukasi bahaya merokok bagi kesehatan.

Namun, Tyas menambahkan, hal ini tak akan berefek bila iklan rokok masih saja muncul di sekitar anak.

"Guru dan orang tua juga berperan penting untuk memberikan edukasi bahaya rokok pada anak. Namun kembali lagi, jika guru dan orang tua sudah memberikan edukasi, belum tentu lingkungannya di luar rumah dan sekolah," kata Tyas.

Masalah rokok masih menjadi masalah besar di Indonesia. Data dari Global Adult Tobacco Survey 2011 (GATS 2011) menunjukkan prevalensi perokok di Indonesia, terutama untuk laki-laki dewasa, menempati urutan pertama dalam hal jumlah di antara 16 negara berkembang di seluruh dunia (67 persen laki-laki dewasa di Indonesia adalah perokok).

Sementara itu, berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 2014 oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan WHO, ditemukan bahwa 20 persen anak usia 13-15 tahun merupakan perokok aktif.

Bahkan, diperkirakan ada lebih dari 190 ribu penduduk Indonesia yang meninggal karena penyakit yang terkait dengan tembakau pada 2012.

ANTARA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

9 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

10 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

25 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya