Oktoberfest, Festival Bir yang Bertahan Dua Abad

Reporter

Senin, 12 Oktober 2015 17:02 WIB

Arnold Schwarzenegger berpose dengan segelas bir saat mengunjungi Schuetzenfestzelt dalam Oktoberfest 2015 di Munich, Jerman, 24 September 2015. Aktor dan mantan gubernur California ini mengajak pacarnya ke perayaan Oktoberfest. Gisela Schober/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Berawal dari perayaan pernikahan kerajaan antara Raja Ludwig dan Putri Therese dari Saxe Hildburghausen, Bavaria, Oktoberfest dimulai. Meski bernama Oktoberfest, tradisi ini sebenarnya dimulai pada pertengahan September, dan berakhir pada awal Oktober.

Digelar di Muenchen, Jerman, Oktoberfest telah berlangsung selama 215 tahun. "Oktoberfest telah menjadi festival rakyat terbesar di dunia," tulis situs resmi Oktoberfestbeerfestivals.com, seperti dikutip Koran Tempo, Senin, 12 Oktober 2015.

Tahun ini, Oktoberfest sukses digelar pada 19 September hingga 4 Oktober. Tanggal untuk festival 2016 hingga 2017 juga sudah ditetapkan. Meskipun dikenal sebagai festival rakyat yang menampilkan parade, pasar malam, juga produk pertanian, Oktoberfest lebih banyak dikenal karena pameran birnya.

Bir untuk Oktoberfest bahkan sengaja diproduksi khusus. Hanya bir produksi Muenchen yang tersedia untuk festival ini. Ada enam produsen yang berhak menyediakan bir untuk festival ini sejak 1818, yaitu Spaten, Loewenbraeu, Augustiner-Braeu, Hofbraeu-Muenchen, Paulaner, dan Hacker-Pschorr.

Secara tradisional, bir untuk pesta rakyat ini masuk dalam jenis lager yang mulai difermentasi pada Maret, sehingga disebut dengan maerzen. Lager merujuk pada bir berwarna keemasan dengan kadar alkohol yang lebih tinggi dan punya karakter kering. Jenis lager yang populer di Oktoberfest biasanya berwarna pucat keemasan.

Oktoberfest kini menjadi salah satu atraksi turisme di Jerman. Pada 2013, tercatat ada 6,3 juta pengunjung. Sedangkan jumlah konsumsi bir pada tahun yang sama tercatat sebesar 6,7 juta liter. Ini berarti rata-rata pengunjung menghabiskan lebih dari 1 liter bir per orang.

Selama satu dekade terakhir, penyelenggara Oktoberfest bermaksud mengembalikan semangat festival bir itu, bukan mabuk bareng. Salah satu jalannya adalah dengan melarang musik yang bunyinya lebih keras dari 85 desibel. Itu sebabnya orkestra yang memainkan musik tradisional ala Bavaria kini mendapatkan porsi lebih besar.

Gaung Oktoberfest juga terasa di seluruh dunia dengan keberadaan acara atau promosi yang berkaitan dengan festival itu. Misalnya acara Paulaner Braeuhaus Jakarta di Grand Indonesia.

Paulaner adalah salah satu penyedia bir resmi Oktoberfest. Acara Paulaner diselenggarakan pada 7-10 Oktober lalu. Selain Paulaner, Hotel Aryaduta menggelar Oktoberfest pada 17-18 September. Tentu ini adalah upaya promosi yang baik selain menggelar acara Halloween pada akhir bulan ini.

OKTOBERFESTIVAL | THE GUARDIAN | SUBKHAN J. HAKIM

Berita terkait

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

4 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

4 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

10 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

10 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

12 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

17 hari lalu

Jerman Berikan Rp 433 M ke Korban Holocaust, Trauma Serangan Hamas

Korban Holocaust mengaku trauma atas serangan Hamas ke Israel pada Oktober lalu, Jerman memberikan kompensasi ke mereka.

Baca Selengkapnya

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

20 hari lalu

Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

21 hari lalu

Menhan Israel: Penarikan Pasukan dari Khan Younis untuk Persiapan Serangan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa penarikan pasukan dari Khan Younis adalah bagian dari persiapan melancarkan serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya