PKBI: Cegah Kekerasan Seksual terhadap Anak dengan Boneka  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Minggu, 18 Oktober 2015 05:04 WIB

Direktur Eksekutif PBKI Chatarina Wahyurini sedang membawa alat peraga boneka yang digunakan untuk pendidikan kesehatan repoduksi terhadap anak-anak. TEMPO/Nieke Indrietta

TEMPO.CO , Jakarta: Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) punya cara unik untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak-anak: dengan boneka. Tapi boneka itu bukan seperti kebanyakan boneka. Boneka yang terbuat dari kain ini terbuat dari kain, lengkap dengan anatomi tubuh manusia. Termasuk alat kelaminnya. Pada boneka laki-laki terdapat alat kelamin pria. Demikian pula pada boneka perempuan, ada alat kelamin wanita, termasuk payudara.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Chatarina Wahyurini mengatakan boneka-boneka tersebut digunakan sebagai alat pendidikan seks untuk anak-anak.

"Ini diajarkan di pembinaan anak pra sekolah di desa-desa, ada sekitar 80 yang dibina PKBI," kata Chatarina di kantornya, Sabtu 17 Oktober 2015.

Lewat boneka ini, menurut Chatarina, petugas akan memperkenalkan mengenai alat-alat kesehatan reproduksi kepada anak-anak, menjelaskan bayi keluar dari bagian tubuh mana, serta menjelaskan bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tak boleh disentuh.

"Supaya anak-anak tahu mana sentuhan yang aman dan mana yang tak aman di tubuh," ujar Rini, sapaan akrab Chatarina.

Dia melanjutkan, pendidikan ini cukup berguna untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak-anak, termasuk pelecehan seksual yang dilakukan anak-anak. Sebab, anak-anak dipenuhi rasa ingin tahu mengenai jenis kelaminnya.

Anak laki-laki misalnya, kata Rini, kerap mengintip dan menyibak rok anak perempuan dengan motif ingin tahu. Anak-anak ini tak menyadari tindakan itu termasuk kategori pelecehan seksual. "Ada testimoni dari guru dan orangtua murid, anak laki-laki biasanya ingin tahu dan buka rok perempuan, kini jadi tidak," tuturnya.

Pendidikan seks semacam ini, Rini melanjutkan, tak jarang mengungkap kasus pelecehan seksual yang terjadi terhadap anak. Di suatu sekolah, Rini mencontohkan, usai memberi pendidikan seks tersebut, ada anak yang melaporkan bahwa ada seorang penjual makanan di lingkungan di sekolahnya, yang mengusap-usap pahanya. Sekolah langsung menindaklanjuti kasus itu.

NIEKE INDRIETTA











Berita terkait

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

24 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

29 Desember 2023

Komnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah

Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual

Baca Selengkapnya

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

18 November 2023

Viral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT

Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?

Baca Selengkapnya

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

10 November 2023

Deddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun

Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.

Baca Selengkapnya

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

4 Agustus 2023

Dokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak

Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum

Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.

Baca Selengkapnya

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

7 Februari 2023

Anak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2

Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.

Baca Selengkapnya

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

20 November 2022

Berikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying

Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.

Baca Selengkapnya

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

8 Agustus 2022

Kekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman

Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.

Baca Selengkapnya

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

24 Juli 2022

Tangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya

Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.

Baca Selengkapnya