Road Chic Norma Hauri, Modest Wear pun Bisa Rebel
Editor
Efri NP Ritonga
Kamis, 27 Oktober 2016 14:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dentuman musik yang cepat menghentak mengiringi pagelaran busana karya desainer Norma Moi di arena Jakarta Fashion Week 2017, Rabu, 26 Oktober 2016 .Satu-per satu model tampil memamerkan koleksi modest wear (busana muslim) yang bertajuk Road Chic. Hanya menyisakan sedikit kesan anggun dan lembut, Road Chic menonjolkan citra perempuan yang kuat, independen, dan sejumput aroma rebel.
Didukung makeup yang menampilkan wajah-wajah keras dengan alis melengkung, daerah mata gelap, dan bibir kuning, fashion house Norma Hauri membangkitkan kembali komunitas ladies biker tahun 1950-an yang menjadi inspirasi Road Chic. “Semangat free spirit perempuan pada masa itu menunjukkan upaya pemberdayaan perempuan serta kemandirian yang kuat,” kata Norma dalam konferensi pers sebelumnya.
Penggunaan pola chevron (zig-zag) menjadi atraksi detail utama Road Chic. Pola ini dipilih karena sering digunakan sebagai rambu atau marka jalan. Chevron dikenal pula sebagai simbol kecepatan yang dihubungkan dengan tema biker. Upaya membangun kesan biker juga dilakukan Norma melalui aplikasi motif yang terinspirasi dari komponen mesin motor tua. Semua itu disempurnakan dengan penggunaan aksesori berbentuk rantai, tali pinggang, ikat kepala, dan sarung tangan swpeda motor hasil kolaborasi dengan desainer aksesori senior, Rinaldy A. Yunardi.
Pada koleksi musim ini, Norma masih bermain dengan teknik pleated (lipat) dan mengeksplorasi teknik finishing kain dari perusahaan tekstil Jepang, UTIC Co Ltd. Beberapa teknik yang dipakai adalah emboss (permukaan berkontur), batch weight reduction, pleats, dyeing (pencelupan), dan teknik kuno dari daerah Arimatsu, Nagoya , yaitu teknik shibori (teknik celup dengan mengikat, melipat, atau memilin kain).
Malam itu, sekitar dua lusin busana koleksi Road Chic tampil di area terbuka Senayan City yang dipermak menjadi runway dan tribun penonton. Tampil sebagai gaun finale karya desainer peserta program Indonesia Fashion Forward 2014 itu adalah ballgown (gaun pesta) dengan kain khusus dari UTIC yang tahan air dan tahan angin. Seusai pementasan, Norma keluar dengan malu-malu dari backstage. Disambut tepuk tangan meriah, ia menerima banyak karangan bunga, melambai, dan kembali ke balik backstage. Seorang pengunjung berbisik, “Ini baru namanya fashion show.”
EFRI RITONGA