Hari Kopi Dunia, Latte Art Pekerjaan Paling Favorit

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 30 September 2017 16:21 WIB

Tohru lizuka membuat Latte Art berbentuk wajah kucing di atas foam Ecopresso Macchiato yang disajikan di dalam gelas kue kopi yang dapat dimakan di ILOHA Coffee di Tokyo, Jepang, 1 Mei 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Penyeduh kopi professional Evani Jesslyn mengakui kopi semakin populer di Indonesia. Bahkan, semakin banyak orang yang akhirnya ingin menjadi seorang barista alias orang yang ahli mempersiapkan, menyajikan dan membuat berbagai jenis minuman berbahan dasar kopi. “Sayang kebanyakan mereka hanya tahu pekerjaan barista itu bagian latte art saja,” katanya saat dihubungi Tempo Jumat 29 September 2017.

Latte art adalah cara menyiapkan kopi dengan menuangkan susu panas ke secangkir espresso dan menciptakan pola atau desain di permukaan latte. Selain itu bisa pula dengan langsung 'menggambar' di lapisan atas busa. Baca: Matte Black Latte, Kopi Unik Bertema Gotik

Evani mengatakan tingginya minat masyarakat untuk mempelajari latte art karena saat ini adalah dunia penuh media sosial. Sehingga hasil karya, yang biasanya berupa gambar seni di buih latte, bisa terlihat jelas dan siap dipamerkan di media sosial. “Padahal sebenarnya mempelajari latte art itu hanya poin plus dari menjadi barista,” kata Evani.

Ia mengatakan hal yang lebih utama dalam menjadi seorang barista adalah menyajikan cita rasa kopi yang lezat. “Kami mengingatkan bahwa kopi itu diminum dan dinikmati, bukan hanya untuk instagramable,” katanya.

Oleh karena itu, Evani menekankan agar para calon barista yang sedang belajar di First Crack Coffee Academy Grand Opening miliknya dapat memahami kopi dari hulu ke hilir. Ia mengandaikan seorang barista seperti seorang koki masak. Dalam meracik kopi itu, ia pun ingin agar para barista di bawah bimbingannya bisa memahami proses produksi kopi, yang mulai dikerjakan petani, distribusi hingga sampai di meja penikmat kopi. Para calon barista ini perlu tahu fakta bahwa petani kopi dari daerah Toraja harus menaiki kuda karena rata-rata kebun kopi di daerah itu tinggi sekali. “Mereka pun perlu tahu bahwa petani kopi di tanah Papua harus memikul air dari bawah untuk mengairi kebun kopinya yang ada di atas gunung,” kata Evani. Baca: Hari Kopi Sedunia, Ini Perbedaan Kopi Robusta dan Arabika

Dengan mengetahui proses dari hulu ke hilir, kata Evani, orang akan menghargai kopi lokal lebih baik lagi. Selain itu, masyarakat, terutama barista, pun diharapkan bisa peduli terhadap proses yang lama itu.

Evani yang juga sudah menjadi Quality Grader, membuka kelas untuk barista muda antara Senin 25 September hingga Ahad 1 Oktober 2017. Dalam kelasnya itu, Evani mengundang ahli kopi dari Italia, Ermanno Perotti dan ahli Latte Art yang sudah memenangkan kompetisi Latter Art dunia, Arnon Thitiprasert.

Berita terkait

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

12 jam lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

13 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

35 hari lalu

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

41 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

44 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

49 hari lalu

Berapa Banyak Konsumsi Kopi dan Teh yang Pas saat Puasa?

Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo Kencana Fitri Hudayani SST, M.Gz memberi tips mengonsumsi teh atau kopi yang pasa saat puasa.

Baca Selengkapnya

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

54 hari lalu

Organisasi Ini Minta Wisatawan di Bali Tidak Minum Kopi Luwak, Kenapa?

People for the Ethical Treatment of Animals atau PETA meminta wisatawan di Bali menghindari minum kopi luwak setelah melakukan penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

57 hari lalu

Dukung Kebahagiaan Keluarga Indonesia, Kapal Api Gelar Mudik Gratis

Selain mudik gratis, peserta juga mendapatkan asuransi perjalanan dan fasilitas lainnya.

Baca Selengkapnya

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

58 hari lalu

Hari Kopi Nasional, Investigasi PETA Ungkap Luwak Bali Tetap Dieksploitasi Demi Cita Rasa

Investigasi terbaru PETA merekam bagaimana luwak di Bali masih terus dieksploitasi demi cita rasa kopi luwak.

Baca Selengkapnya

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

1 Maret 2024

7 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula

Tidak hanya menyajikan kenikmatan, kopi hitam tanpa gula memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang menarik. Apa saja?

Baca Selengkapnya