Hari Batik Nasional, Cintai Batik Lewat Simbolnya

Reporter

Susandijani

Editor

Susandijani

Senin, 2 Oktober 2017 14:44 WIB

Model pria mengenakan jas batik karya Iwan Tirta saat pagelaran busana bertajuk Dewaraja Runway Collection 2015 di Jakarta, 27 April 2015. Konsep ini diusung dalam 3 urutan Dualism, Reflection dan Light Upon Light yang diinterpretasikan dalam nuansa hitam

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar lima tahun lalu, Direktur Kreatif Iwan Tirta Private Collection Era Soekamto, pernah berkata begini, "Batik is not only commodity, tapi juga simbol perjuangan, identitas bangsa, dan buatan wanita Indonesia. Filosofinya sangat dalam, baik sejarah maupun spiritual."

Karena itulah, menurut Era, memilih batik tak bisa sembarangan. Karena batik sarat makna dan peruntukkan. “Sebelum membeli, sebaiknya mengerti dulu motifnya, jadi tahu pakem menggunakannya,” katanya kepada Tempo, Minggu 1 Oktober 2017.

Babak Baru Iwan Tirta
Era pun menyebutkan beberapa catatan yang bisa menjadi pegangan saat memilih batik. Misalnya tentang beberapa motif larangan. Contohnya, motif Parang Barong. Di Yogyakarta, motif yang satu ini tidak boleh dipakai sembarang orang pas jumenengan raja atau acara keraton apapun “Ini karena motif parang barong hanya dipakai oleh raja saja,” katanya.

Baca juga:
Hari Batik Nasional: Pakai Batik, Ada Promo Menunggu
Hari Batik, 4 Keistimewaan Batik Kudus dari Denny Wirawan
Mau Touring dengan Moge? Intip Dulu 5 Triknya

Motif Parang, semakin besar ukurannya, semakin tinggi status sosialnya. “Perempuan biasanya parangnya lebih kecil dari pasangannya,” ujarnya menerangkan.

Diungkapkan juga bahwa motif parang bisa saja digunakan di luar keraton, asal tidak memotongnya secara horizontal. “Pakem parang harus terap diagonal karena ada arti dan doa dalam motif tersebut,” katanya menjelaskan.

Koleksi Condro Sengkolo Runway Collection 2017 | Era Soekamto - Creative Director Iwan Tirta Private Collection
Era pun, menyebutkan saat memilih motif batik, kita harus tahu makna simbolnya. “Sebaiknya tidak memilih yang tampaknya saja, tapi lebih mengetahui arti motif batiknya,” katanya.

Motif Gurdo, misalnya atau hewan mitos turunan dari garudheya atau garuda. “Gurdo digunakan sebagai simbol alat untuk pencapaian spiritual tertinggi seperti garuda sebagai kendaraan airlangga mencapai. Nirvana atau buroq pada saat Nabi Muhammad SAW mencapai sidaratulmuntaha,” ujarnya.

Gurdo, motif batik kesukaan Presiden RI Soeharto ini merupakan lambang pencapaian, kepemimpinan, dan kesuksesan.

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

12 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

13 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

17 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

41 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

43 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

6 Maret 2024

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya