Mengapa Mahasiswa Masih Diajarkan Etika ?Maaf dan Terima Kasih?

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 6 Oktober 2017 07:15 WIB

Ribuan mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia , Jakarta , Selasa (28/10). Aksi ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-80. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia mengeluarkan imbauan etika menghubungi dosen melalui telepon genggam. Ada tujuh hal yang diatur dalam aturan itu, dan satu hal contoh dalam memberi pesan singkat kepada dosennya. Salah satu yang diimbau adalah membiasakan menggunakan kata ‘Maaf, Terima kasih,’. Cukup aneh mendengar mahasiswa masih harus diingatkan beretika menggunakan kata ‘Maaf dan Terima kasih’ saat berinteraksi dengan orang yang lebih tua.

Psikolog Astrid Wen mengatakan fenomena ini terjadi karena mahasiswa masa kini memiliki latar belakang yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya. Menurut Astrid, generasi kelahiran 80an hingga 90an, rata-rata memililiki latar belakang keluarga yang sulit dalam hal keuangan. Mereka masih sering melihat bagaimana para orang tua pontang panting mencari penghidupan demi keluarga. “Demokrasi pada keluarga dulu pun tidak sebebas pada keluarga saat ini,” kata Astrid. Baca: 5 Prinsip Dasar Etika Berinternet

Latar belakang memiliki kondisi keluarga yang sulit, dan demokrasi yang terbatas itu bisa menjadi salah satu faktor para anak menghormati orang tua. Demokrasi yang terbatas di keluarga pun membuat anak tidak bisa seenaknya berbicara kepada orang tua. “Jadi ada rasa takut yang ditanamkan oleh orang tua kepada anak saat itu,” katanya.

Di keluarga saat ini tidak ada lagi hambatan dalam hal menyampaikan pendapat. Keluarga saat ini memiliki kebebasan demokrasi di rumah. Keluarga semacam ini biasanya memiliki orang tua berlatar belakang menengah ke atas. “Komunikasi keluarga seperti ini biasanya bebas. Kebebasan berekspresi dan demokasi juga jauh lebih tinggi,” katanya.

Perasaan bebas itu pun terbawa saat keluar rumah dan berbicara kepada dosen atau orang yang lebih tua. Tidak ada perasaan takut yang ditanamkan di keluarga ini. Sebagian mahasiswa dengan latar belakang keluarga yang bebas berekspresi biasanya akan berpikir bahwa para dosen hanya merupakan orang-orang yang hanya perlu dibayar. Akibatnya, penghormatan yang diberikan pun tidak sebanyak generasi sebelumnya. “Mereka bisa berpikir bahwa ‘saya kan bayar kamu, yang penting tugas selesai’,” kata Astrid.

Menurut Astrid, kebiasaan di rumah yang mengakibatkan sebagian anak atau murid kurang sopan berkomunikasi kepada guru atau orang orang yang lebih tua bisa dilakukan secara tidak sadar. Bisa saja para orang tua saat ini, yang berkecukupan, tidak mau sang anak merasakan penderitaan yang pernah dirasakan para orang itu. “Akibatnya, semua tuntutuan anak akan selalu dipenuhi,” kata Astrid.

Astrid pernah mengalami hal itu. Beberapa mahasiswa yang hendak melakukan riset dan berkonsultasi dengannya sering terdengar menggunakan gaya bahasa yang biasa digunakan antar teman sejawat. Anak Sekolah Dasar pun sering menggunakan kata ‘kamu’ saat menyapa Astrid, gurunya. “Saya tidak pernah menggunakan kata ‘kamu’ kepada orang dewasa dulu,” Astrid mengaku tidak masalah dengan beberapa kejadian komunikasi itu, namun ada pula kekhawatirannya kebiasaan komunikasi tanpa batas itu menyakiti perasaan orang lain.

Berita terkait

Kampanye Donald Trump untuk Jadi Presiden Amerika Serikat Janjikan Green Card Bagi Mahasiswa Asing, Apa Itu?

1 hari lalu

Kampanye Donald Trump untuk Jadi Presiden Amerika Serikat Janjikan Green Card Bagi Mahasiswa Asing, Apa Itu?

Penjelasan Green Card yang dijanjikan Donald Trump kepada mahasiswa asing menjadi isu dalam kontestasi pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Ini Langkah Lengkap dan Ketentuannya

1 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Ini Langkah Lengkap dan Ketentuannya

Untuk mendapat beasiswa LPDP, setiap tahapan harus dilalui dengan tepat dan cermat

Baca Selengkapnya

Menteri Pendidikan Jerman Tolak Mundur, Diduga Ancam Pendemo Pro-Palestina

6 hari lalu

Menteri Pendidikan Jerman Tolak Mundur, Diduga Ancam Pendemo Pro-Palestina

Petisi agar Menteri Pendidikan Jerman mundur diserukan oleh lebih dari 2.500 akademisi menyusul upaya sanksi terhadap akademisi pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

8 hari lalu

Universitas Paramadina Gelar Seminar Strategi Komunikasi Politik, Singgung Soal Pemilu, KPU, dan Bawaslu

Universitas Paramadina menggelar seminar Strategi Komunikasi Politik. Mendorong mahasiswa untuk terus bersikap kritis.

Baca Selengkapnya

ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

8 hari lalu

ITB Kebagian Jatah KIP-K Merdeka untuk 787 Mahasiswa Baru

Dalam proses seleksi penerima KIP-K, pihak kampus ITB melakukan verifikasi terhadap mahasiswa baru lalu diverifikasi ulang Kemendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gugat Permendikbud yang Jadi Dasar Kenaikan UKT, Mahasiswa Patungan Bayar Biaya Registrasi ke MA

11 hari lalu

Gugat Permendikbud yang Jadi Dasar Kenaikan UKT, Mahasiswa Patungan Bayar Biaya Registrasi ke MA

Mahasiswa penggugat Permendikbud Ristek di MA menggalang dana kolektif sebanyak Rp 1,2 juta untuk bayar permohonan uji materiil.

Baca Selengkapnya

Belasan Proposalnya Dapat Pendanaan, Adinda Olivia Jadi Wisudawan Inspiratif ITTP

14 hari lalu

Belasan Proposalnya Dapat Pendanaan, Adinda Olivia Jadi Wisudawan Inspiratif ITTP

Wisuda Institut Teknologi Telkom Purwokerto (ITTP) pada Minggu, 9 Juni 2024, memunculkan Adinda Olivia Ramanuzan dalam kategori wisudawan inspiratif.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Wajib Kenali Istilah Perkuliahan Ini Sebelum Wisuda

16 hari lalu

Mahasiswa Wajib Kenali Istilah Perkuliahan Ini Sebelum Wisuda

Istilah-istilah perkuliahan yang harus diketahui mahasiswa tingkat akhir menjelang wisuda.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di Universitas Stanford, akan Diskors hingga Tak Diizinkan Lulus

19 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di Universitas Stanford, akan Diskors hingga Tak Diizinkan Lulus

Polisi menangkap 13 mahasiswa pro-Palestina yang membarikade diri dalam kantor presiden Universitas Stanford untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kematian Mahasiswa DKV di Kamar Kos, Telkom University: Nilai Akademiknya Sangat Baik

20 hari lalu

Kematian Mahasiswa DKV di Kamar Kos, Telkom University: Nilai Akademiknya Sangat Baik

Mahasiswa Telkom University diduga bunuh diri tinggalkan surat sampaikan tak bisa lanjutkan kuliah.

Baca Selengkapnya