TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah meningkatnya kasus Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif guna mengurangi risiko terkena kondisi serius ini.
STSS adalah infeksi bakteri yang langka namun sangat serius, dapat menyebabkan syok yang cepat dan kegagalan multi-organ jika tidak segera diobati. Bagaimana cara mengatasinya?
1. Perawatan Luka yang Baik
Salah satu langkah penting untuk mencegah STSS adalah melakukan perawatan luka yang baik. Luka dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri Streptococcus untuk masuk ke dalam tubuh. Memastikan luka tetap bersih dan tertutup dapat membantu mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Hal ini termasuk menjaga kebersihan luka dan mengganti perban secara teratur.
2. Disiplin dalam Kebersihan
Menjaga kebersihan diri sangat penting dalam pencegahan STSS. Praktik kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, terutama setelah bersentuhan dengan sekret pernapasan atau permukaan yang terkontaminasi, dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri. Jika sedang mengalami infeksi radang, menjaga kebersihan tangan juga penting untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain.
3. Kemoprofilaksis dan Vaksinasi
Dikutip dari laman asahi.com, penggunaan kemoprofilaksis, yakni pemberian obat untuk mencegah infeksi, dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu seperti sebelum operasi atau saat terpapar wabah.
Meskipun tidak mudah, kemoprofilaksis dapat sangat mengurangi risiko terjadinya STSS. Selain itu, vaksinasi juga merupakan cara terbaik untuk mencegah STSS. Terdapat dua jenis vaksin yang tersedia, yaitu vaksin streptokokus yang dilemahkan (S-ISP) dan vaksin streptokokus hidup yang dilemahkan (L-ISP), yang dapat membantu melindungi dari infeksi bakteri Streptococcus.
4. Pentingnya Diagnosis Dini dan Pengobatan Cepat
Untuk mencegah penularan STSS, diagnosis dini dan pengobatan infeksi streptokokus sangat penting. Identifikasi dan isolasi pasien STSS dengan cepat juga diperlukan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Praktik kebersihan yang baik dan pengobatan infeksi streptokokus dengan cepat dapat membantu mengurangi risiko penularan STSS di masyarakat.
5. Pengobatan STSS
STSS merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan perawatan segera di rumah sakit. Pengobatan meliputi pemberian antibiotik intravena dosis tinggi seperti penisilin dan klindamisin untuk melawan infeksi bakteri. Pasien mungkin juga memerlukan cairan intravena, obat-obatan untuk menjaga tekanan darah, dan dukungan organ yang terkena seperti dialisis untuk gagal ginjal atau ventilasi mekanis untuk gagal napas. Dalam kasus yang lebih parah seperti fasciitis nekrotikans, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati.
6. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Pendidikan kesehatan masyarakat tentang gejala dan risiko yang terkait dengan infeksi Streptococcus grup A juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini. Dengan memahami gejala awal dan faktor risiko, masyarakat dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda infeksi dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.
Pilihan Editor: Mengenal Faringitis yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam