Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Langkah Mengurangi Risiko STSS, Penyakit Apakah Itu?

image-gnews
Ilustrasi bakteri. reddit.com
Ilustrasi bakteri. reddit.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah meningkatnya kasus Streptococcal Toxic Shock Syndrome (STSS), masyarakat diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif guna mengurangi risiko terkena kondisi serius ini.

STSS adalah infeksi bakteri yang langka namun sangat serius, dapat menyebabkan syok yang cepat dan kegagalan multi-organ jika tidak segera diobati. Bagaimana cara mengatasinya?

1. Perawatan Luka yang Baik

Salah satu langkah penting untuk mencegah STSS adalah melakukan perawatan luka yang baik. Luka dapat menjadi pintu masuk bagi bakteri Streptococcus untuk masuk ke dalam tubuh. Memastikan luka tetap bersih dan tertutup dapat membantu mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Hal ini termasuk menjaga kebersihan luka dan mengganti perban secara teratur.

2. Disiplin dalam Kebersihan

Menjaga kebersihan diri sangat penting dalam pencegahan STSS. Praktik kebersihan seperti mencuci tangan secara teratur, terutama setelah bersentuhan dengan sekret pernapasan atau permukaan yang terkontaminasi, dapat membantu mengurangi penyebaran bakteri. Jika sedang mengalami infeksi radang, menjaga kebersihan tangan juga penting untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain.

3. Kemoprofilaksis dan Vaksinasi

Dikutip dari laman asahi.com, penggunaan kemoprofilaksis, yakni pemberian obat untuk mencegah infeksi, dapat dipertimbangkan dalam situasi tertentu seperti sebelum operasi atau saat terpapar wabah.

Meskipun tidak mudah, kemoprofilaksis dapat sangat mengurangi risiko terjadinya STSS. Selain itu, vaksinasi juga merupakan cara terbaik untuk mencegah STSS. Terdapat dua jenis vaksin yang tersedia, yaitu vaksin streptokokus yang dilemahkan (S-ISP) dan vaksin streptokokus hidup yang dilemahkan (L-ISP), yang dapat membantu melindungi dari infeksi bakteri Streptococcus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pentingnya Diagnosis Dini dan Pengobatan Cepat

Untuk mencegah penularan STSS, diagnosis dini dan pengobatan infeksi streptokokus sangat penting. Identifikasi dan isolasi pasien STSS dengan cepat juga diperlukan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Praktik kebersihan yang baik dan pengobatan infeksi streptokokus dengan cepat dapat membantu mengurangi risiko penularan STSS di masyarakat.

5. Pengobatan STSS

STSS merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan perawatan segera di rumah sakit. Pengobatan meliputi pemberian antibiotik intravena dosis tinggi seperti penisilin dan klindamisin untuk melawan infeksi bakteri. Pasien mungkin juga memerlukan cairan intravena, obat-obatan untuk menjaga tekanan darah, dan dukungan organ yang terkena seperti dialisis untuk gagal ginjal atau ventilasi mekanis untuk gagal napas. Dalam kasus yang lebih parah seperti fasciitis nekrotikans, intervensi bedah mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati.

6. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Pendidikan kesehatan masyarakat tentang gejala dan risiko yang terkait dengan infeksi Streptococcus grup A juga penting untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi ini. Dengan memahami gejala awal dan faktor risiko, masyarakat dapat lebih cepat mengenali tanda-tanda infeksi dan segera mencari bantuan medis jika diperlukan.

Pilihan Editor: Mengenal Faringitis yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

1 hari lalu

Seorang pejabat kesehatan Kongo memberikan vaksinasi mpox kepada staf medis, sebuah langkah penting dalam upaya untuk menahan wabah cacar monyet yang telah menyebar dari episentrumnya, di sebuah rumah sakit di Goma, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo, 5 Oktober 2024. REUTERS/Stringer
WHO Izinkan Penggunaan Vaksin Cacar Monyet Bavarian Nordic pada Remaja

Usia 12-17 tahun dipertimbangkan sebagai kelompok rentan terpapar penyakit cacar monyet yang memicu kekhawatiran dunia


Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

6 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Guru Besar UGM Sebut Anak Berkebutuhan Khusus Juga Perlu Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan kepada anak berkebutuhan khusus selama tidak memiliki gangguan medis yang menyertai.


Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

7 hari lalu

Ilustrasi usus besar. Cellularhealthinc.com
Gastroenterolog Ingatkan Bahaya Suplemen Pembersih Usus Besar, Termasuk Gagal Ginjal

Gastroenterolog mengingatkan risiko serius mengonsumsi suplemen pembersih usus besar, termasuk gagal ginjal. Apalagi risiko lainnya?


Biaya Cuci Darah yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan Prosedurnya

14 hari lalu

Pasien tengah melakukan perawatan cuci darah di Klinik Hemodialisis Tidore, Jakarta, Senin, 13 Januari 2020. TEMPO/Tony Hartawan
Biaya Cuci Darah yang Ditanggung BPJS Kesehatan dan Prosedurnya

Berikut ini biaya prosedur cuci darah baik hemodialisis maupun CAPD yang dapat ditanggung BPJS Kesehatan bagi peserta JKN-KIS.


Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

18 hari lalu

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana
Hari Rabies Dunia, WHO dan FAO Menyoroti Perlunya Tindakan Cepat untuk Cegah Kematian Akibat Rabies

WHO dan FAO mendorong tindakan di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies pada manusia.


Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

25 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

32 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

40 hari lalu

Petugas kesehatan membantu seorang penumpang yang sakit dari Malaysia saat melakukan pengawasan di Pelabuhan Dumai, Riau, Jumat, 30 Agustus 2024. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Dumai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang tiba dari luar negeri untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet (Mpox) masuk ke Riau dengan cara mendeteksi suhu tubuh penumpang dan akan memberlakukan pengisian aplikasi SATUSEHAT Health Pass untuk masuk ke pelabuhan itu. ANTARA/Aswaddy Hamid
Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.


Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

41 hari lalu

Ilustrasi cuci darah (REUTERS/Hannah McKay)
Waktu yang Tepat Pemasangan Akses Cuci Darah Menurut Pakar

Berikut waktu yang tepat bagi pasien gagal ginjal untuk memasang akses hemodialisis atau cuci darah menurut pakar.


Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

42 hari lalu

Partikel virus mpox (kuning dan merah) ditemukan di dalam sel yang terinfeksi (ungu). (Flickr: NIAID)
Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

Cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) terus menjadi sorotan termasuk Indonesia