Persela Lamongan memensiunkan nomor punggung 1 setelah Choirul Huda meninggal. (perselafootball.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Hypoxia diduga dialami kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal setelah insiden benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Usai benturan, Choirul Huda pingsan dan dilarikan ke RSUD dr. Soegiri Lamongan. Namun, nyawanya tak tertolong. Keterangan resmi rumah sakit menyatakan, ia meninggal karena hypoxia.
Hypoxia dalam ilmu medis adalah suatu kondisi dimana jaringan tubuh kekurangan oksigen. Akibatnya, seorang yang terkena hypoxia akan sulit bernapas. Tak hanya itu, jantung akan berdetak lebih cepat sebagai respons atau usaha untuk menyuplai darah ke otak. Kekurangan oksigen pun membuat korban tak dapat berbicara.
Situs yang menyediakan informasi seputar cedera otak dan saraf tulang belakang, spinalcord.com, memaparkan empat penyebab utama hypoxia. Empat penyebab itu adalah tak ada atau sedikitnya suplai darah ke otak, serta tidak ada atau sedikit oksigen darah.
Adapun dampak hypoxia terhadap kerusakan otak atau kematian bergantung pada tingkat kekurangan oksigennya. Kekurangan oksigen yang sedikit atau minor mengakibatkan kerusakan secara bertahap. Sementara hypoxia yang sesungguhnya memicu kerusakan instan atau langsung.
Dalam kondisi hypoxia, disebutkan juga terjadinya kerusakan otak dimulai dalam satu atau dua menit dari kekurangan oksigen total.
Kematian sel otak beserta kerusakannya dalam kondisi hypoxia tak terelakkan pada lima menit pertama kekurangan oksigen. Mayoritas orang meninggal dalam 10 menit dari kekurangan oksigen total. Demikian Spinalcord.com.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.