Sewa Kostum untuk Halloween, Awas Kutu

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 25 Oktober 2017 12:04 WIB

Seorang peserta berpose di depan kamera saat mengikuti parade Halloween di Kawasaki, Tokyo, Jepang, 30 Oktober 2016. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang perayaan Halloween, banyak anak yang ingin mengenakan kostum menarik. Mereka rela menyewa dan meminjam wig ala tukang sihir, zombi, dan karakter menyeramkan lainnya. Namun tahukah Anda bahwa kutu yang menempel pada kostum tersebut sangat berisiko pada anak-anak?

Kutu adalah sejenis parasit yang kerap menyebabkan gatal. Kenyamanan anak tentu akan terganggu. Sayangnya, sekarang banyak kutu yang tahan terhadap perawatan. "Kutu super" ini dapat melakukan mutasi yang dapat mencegahnya melawan pestisida berbasis pyrethrin, bahan aktif dalam perawatan. Berdasarkan penelitian terbaru, kutu super ini sudah ditemukan di 25 negara.

Untungnya, ada perawatan resep seperti losion benzyl alcohol, ivermectin, spinosad, dan malathion, yang boleh digunakan untuk anak di atas enam tahun. Baca: Pengaruh Kesehatan Jiwa di Dunia Kerja, Diskusikan dengan Bos

Hal penting lainnya untuk menghindari kutu adalah membersihkan seprai, topi, pakaian, dan boneka binatang. Terakhir, tentu saja, memeriksa rambut anak Anda secara teratur untuk memastikan kutu itu hilang.

Kabar baiknya, kutu itu bisa dicegah. Caranya, hindarkan anak Anda mencoba kostum Halloween yang menggunakan rambut palsu dan topi. Bila sang anak tetap memaksa menggunakan aksesori kepala itu, ada baiknya Anda menggunakan penutup rambut yang biasa digunakan saat mandi sebelum menggunakan topi atau wig itu. Baca: Ini Jenis Cokelat yang Baik untuk Kesehatan

Memang tindakan itu belum tentu efektif 100 persen, tapi tetap bisa menjadi tindakan pencegahan. Terakhir, ingatkan anak Anda untuk tidak meminjam aksesori kepala dari teman-temannya karena Anda tidak tahu kapan kutu datang.

WEBMD.COM | SALMA HABIBAH | MT

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya