Halloween, Ternyata Hari Raya Bersejarah Religius

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 29 Oktober 2017 18:40 WIB

Labu Jack O'Lantern, yang menjadi salah satu simbol khas Haloween

TEMPO.CO, Jakarta -Perayaan Halloween pada masa modern Amerika sering kali murni perayaan sekuler yang diwarnai dengan kostum hantu dan permen, serta si labu Jack O’Lantern. Faktanya salah satu aspek liburan yang tampak remeh ini punya masa lalu yang religius.

Menurut laman Time, orang-orang Kristen pada abad pertengahan punya tradisi melakukan perayaan itu pada Hallowtide, malam All Saints’ Day. Pada saat itu orang-orang miskin mengunjungi rumah orang-orang kaya dan menawarkan doa bagi anggota keluarga yang baru meninggal dunia. Dengan lebih banyak doa, jiwa diyakini akan lebih selamat, kata ahli sejarah Nicholas Rogers, penulis Halloween: From Pagan Ritual to Party Night.

Sebagai bentuk penghargaan, orang-orang kaya memberi orang miskin makanan dan bir. Fakta lainnya, banyak kostum Halloween inspirasinya berasal dari ritual yang sama. Misalnya, sering kali pengunjung akan datang memegang lentera yang dibuat dari lobak yang dilubangi dengan lilin di dalamnya, yang merepresentasikan jiwa dalam api penyucian. Baca: Cara Ampuh Tangani Takut setelah Nonton Film Horor

Mereka mengadakan misa agar jiwa-jiwa tersebut tidak merasa diabaikan sehingga menghantui orang-orang yang masih hidup. Sejarawan abad pertengahan Inggris bernama John Stow melaporkan bahwa kostum samaran dan topeng, dan kadang grup kur berdandan dengan kostum calon pengantin, menggambarkan pernikahan yang akan menghasilkan lebih banyak kelahiran untuk menambah populasi orang Kristen.

Tetapi, setelah Reformasi Protestan gagasan menyelamatkan jiwa dengan cara ini mulai tidak populer. Namun beberapa penganut Katolik masih melakukan kunjungan dari rumah ke rumah pada malam All Saints' Day. Tahun 1840an, gelombang imigran Irlandia dan Skotlandia membawa tradisi itu ke Amerika Serikat. Orang-orang muda berdansa di luar rumah sewaan sebagai balasan atas hadiah yang mereka terima, lalu berkembang menjadi acara pesta dan minum-minum di jalan dan bar.

Kostum-kostum dibuat dari baju lama, wajah diwarnai dengan penyumbat minuman yang dibakar, sementara permainanannya meliputi saling memukul dengan kantung berisi tepung dan memasukkan kubis ke cerobong asap. Baca: Dengar Musik Dinilai juga Gaya Hidup Halal

Orang Katolik Irlandia menghadapi prasangka dari kekuatan penduduk asli di tanah baru mereka, perayaan ini akhirnya terlepas dari ritual agama dan menjadi budaya populer. Ketika para imigran mulai berasimilasi, temuan dokumen koran melaporkan kostum menjadi tren di kalangan siswa abad 19. Awal 1900an, sekolah dan klub populer mulai mengadakan pesta Halloween, dan sejak itu muncul buku panduan untuk menyelenggarakan perayaan semacam itu.

Tahun 1930an, Amerika Utara punya istilah baru untuk tradisi lama itu: trick-or-treating. Saat suburbanisasi tumbuh tahun 1950an, Trick or Treat berkembang menjadi jamuan bagi anak-anak seperti yang dikenal saat ini.

Berita terkait

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

25 hari lalu

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.

Baca Selengkapnya

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

25 hari lalu

Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Horor

27 hari lalu

Hari Raya Horor

Film horor Siksa Kubur karya Joko Anwar dan Badarawuhi di Desa Penari karya Kimo Stamboel berebut penonton di bioskop pada masa libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

27 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

29 hari lalu

Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

Kebiasaan berkirim parsel tak pernah luntur, khususnya pada masa Lebaran. Bagaimana perkembangan tradisi ini di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

33 hari lalu

Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

34 hari lalu

Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran di Hari Raya.

Baca Selengkapnya

Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

34 hari lalu

Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

Pemberian bingkisan saat hari raya, salah satunya Lebaran sebagai cara menjalin silaturahmi kepada kerabat, saudara, atau rekan kerja

Baca Selengkapnya

Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

43 hari lalu

Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.

Baca Selengkapnya

Utamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian

44 hari lalu

Utamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian

Gunakan uang THR sesuai namanya, untuk menunjang kebutuhan hari raya, bukan untuk biaya hidup sehari-hari.

Baca Selengkapnya