TEMPO.CO, Bekasi - Ahli penyakit jantung, Manoefris Kasim meminta masyarakat untuk mewaspadai nyeri yang ada di dada. Memang, tidak semua nyeri dada yang dirasakan seseorang berarti tanda penyakit jantung. Ada beberapa ciri khusus yang diwaspadai penyakit jantung. "Ciri pertama, nyeri dada akibat penyakit jantung biasanya dirasakan di bagian belakang dada," katanya pada peresmian RS Awal Bros Bekasi Timur, Kota Bekasi Rabu 1 November 2017.
Bila rasa nyeri di dada itu dapat ditunjuk, artinya, ketika ditekan di tempat spesifik, maka rasa sakit itu baru timbul. Hal ini ada kemungkinan yang bermasalah adalah otot, bukan jantung.
Rasa nyeri pada dada akibat penyakit jantung ini juga bisa dilihat dari aktivitas tertentu. Manoefris mengatakan nyeri dada akibat penyakit jantung akan dirasakan bila melakukan olahraga dan aktivitas berat seperti naik dan turun tangga.
Selain nyeri karena aktivitas olah tubuh, nyeri dada yang berpotensi penyakit jantung juga bisa terjadi karena pikiran. "Stres dan pengaruh adrenalin ketika mengalami emosi kuat juga bisa diwaspadai penyakit jantung," lanjutnya. Baca:Enam Bulan Sebelum Serangan jantung, Tubuh Sudah Memberikan Tanda
Manoefris mengatakan nyeri dada akibat penyakit jantung ini biasanya tidak berlangsung lama dan hilang ketika aktivitas dihentikan. Misalnya, ketika nyeri itu terjadi bila melakukan lari, naik tangga, angkat beban berat, atau mandi dengan gayung. "Setelah kegiatan selesai nyerinya itu hilang, dan saat mau tidur sudah nggak terasa, nah itu biasanya akibat penyakit jantung," katanya.
Ia menyarankan bila ada gejala itu, ada baiknya masyarakat memeriksakan diri ke dokter. Hal ini untuk melihat kondisi jantung masing-masing orang sehingga tindakan yang diambil bisa lebih ringan.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.