Kematian Meningkat Gara-gara AMR, Apa Itu AMR?

Editor

Susandijani

Kamis, 9 November 2017 05:55 WIB

Ribuan Mikroba Hidup dalam Debu Rumah

TEMPO.CO, Jakarta - Chief Technical Advisor dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Jakarta, Luuk Schoonman, mengkhawatirkan kemungkinan berkembangnya antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antimikroba dengan cepat dan menyebar ke penjuru dunia.

“Resistensi antimikroba adalah kemampuan sebuah mikroorganisme untuk bertahan hidup dan berkembangbiak,” kata Luuk saat media briefing di ruang rapat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu, 8 November 2017.

Sebuah ulasan yang dilakukan oleh Lord Jim O’Neill bersama timnya memperkirakan, sebanyak 10 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya pada 2050. Hal itu bila laju AMR meningkat 40 persen dan tak ada respons global dari negara. Ulasan tersebut berjudul ‘Antimicrobial Resistance: Tackling a crisis for the health and wealth of nations’ yang terbit Desember 2014. Baca:Kahiyang Ayu Menikah, Hadirkah Para Mantan di Pernikahannya?

Dalam ulasan yang sama tercantum bahwa kematian warga di Asia karena AMR diperkirakan sebanyak 4,7 juta pada 2050.

Pendiri Yayasan Orang Tua Peduli (YOP), dr. Purnamawati Sujud, Sp. A(K), MMPed, menjelaskan AMR adalah bakteri yang tak dapat dimusnahkan dengan antibiotik. Artinya, bakteri resisten terhadap jenis antibiotik apa pun.

Bakteri dalam tubuh menjadi resisten lantaran masyarakat mengkonsumsi antibiotik yang sebenarnya tak diperlukan. Contohnya adalah pengobatan sakit batuk, pilek, dan diare tanpa darah yang menggunakan antibiotik. Padahal, lanjut Purnamawati, sakit yang disebabkan virus tak perlu disembuhkan dengan antibiotik.

Batuk, pilek, dan diare tanpa darah termasuk penyakit karena virus. Menurutnya, virus tidak dianggap sebagai makhluk hidup lantaran tak bisa berkembang biak secara mandiri. Sementara bakteri bisa semakin bertambah banyak. Baca:Mau Pesta Pernikahan Megah ala Song Joong Ki? Siapkan 2,4 M

“Karenanya, antibiotik tidak bisa membunuh virus, tapi bisa bunuh bakteri,” ujarnya.

Bakteri, menurut Purnamawati, dapat menyerang organ tubuh dan menyebabkan infeksi. Misalnya, infeksi paru-paru (pneumonia), infeksi pada selaput pelindung otak (meningtis), dan infeksi saluran kemih.

“Organ yang diserang bisa apa saja, tapi biasanya yang berat itu otak, paru-paru, dan sistem perkemihan,” katanya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

20 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya