Hari Pahlawan, Yoga Bersama Veteran: Pahlawan Itu Ada
Reporter
Mitra Tarigan
Editor
Susandijani
Jumat, 10 November 2017 21:46 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Muhammad Djuhiya tetap semangat meregangkan badannya. Terkadang ia mengangkat tangannya atau memutar badannya sesuai instruksi pelatih yoga. Pria 87 tahun ini bahkan meminta bantuan Tempo untuk berdiri ketika sang instruktur yoga meminta Djuhiya dan peserta lain untuk berdiri, padahal ketika berjalan ia harus dibantu menggunakan tongkat.
"Yoga itu susah. Tadi saya tidak bisa sila," kata pria yang pernah menjadi Tentara Nasional Indonesia pada tahun 1960an itu di Gedung Radio Republik Indonesia, Bandung, Jl Diponegoro, Kota Bandung Jumat 10 November 2017.
Djuhiya adalah satu dari sekitar 90an peserta yoga yang diikuti veteran kawasan Kota dan Kabupaten Bandung. Seperti halnya Djuhiya yang merasa kesulitan dengan gerakan yoga, peserta veteran lain pun terlihat kesusahan melakukannya. Ada yang tidak bisa menekukan kaki, ada pula yang kesulitan ketika diminta meregangkan punggung. Ada pula yang melakukan gerakan yoga sambil duduk di kursi karena tidak kuat duduk di lantai. Baca:Heboh Pelecehan Seksual, dari Harvey Weinstein Kini Steven Seagal
Para veteran ini sedang mengikuti kegiatan bertema "Senam dan Layanan Kesehatan bersama 100 Veteran" yang digelar oleh Dompet Dhuafa, RRI dan Yoga Leaf Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Pimpinan Dompet Dhuafa cabang Bandung, Udhi Tri Kurniawan mengatakan kegiatan ini menjadi bentuk refleksi anak muda. "Memperingati Hari Pahlawan ini bagi kami agar bangsa menjadi lebih baik lagi," katanya.
Kepala RRI Bandung Agung Susatyo mengatakan berkegiatan dengan para veteran seperti upacara dan melakukan yoga bisa mengingatkan anak muda bahwa pahlawan itu masih ada. Menurutnya, ada beberapa pesan pahlawan yang masih berkolerasi dengan zaman sekarang. "Seperti pesan pahlawan 'Musuh yang kami hadapi lebih mudah, tapi musuh zaman sekarang jauh lebih sulit, karena musuhnya merupakan bangsamu sendiri'," kata Agung. Baca:Daniel Darryan, Paspampres Ganteng Itu Berbahasa Sunda
Pesan pahlawan itu menyatakan bahwa musuh yang dibasmi zaman dahulu lebih mudah karena mereka adalah penjajah. Namun musuh saat ini adalah warga negara sendiri. Agung membenarkan musuh saat ini jauh lebih sulit contohnya adalah korupsi yang dilakukan para pejabat. Lalu ada pula musuh nyata saat ini berupa informasi hoax.
"Patriot sejati perlu ditanamkan di generasi zaman now. Generasi now ini harus diberi penyadaran untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang baik. Salah satunya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar," kata Agung.
Menurut Agung, memperingati Hari Pahlawan dengan beryoga bisa juga mengingatkan masyarakat untuk bergaya hidup sehat. "Yoga dapat melatih keseimbangan jiwa dan raga," katanya.