Hindari Pembunuhan antara Suami-Istri, ini Saran Psikolog

Senin, 13 November 2017 14:05 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar. Shuttterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Tika Bisono menyarankan agar pasangan suami-istri menjaga komunikasi yang baik. Hal itu diperlukan untuk meminimalkan pertengkaran suami-istri yang berujung pembunuhan. “Kalau pola komunikasi berantakan, ya hancur. Selama komunikasi masih nyambung, solusi itu kan dekat,” ujar Tika saat dihubungi Tempo, Ahad, 12 November 2017.

Bila sedang bertengkar, menurut Tika, setidaknya komunikasi suami-istri tetap berjalan. Caranya lewat perantara orang ketiga atau mengirimkan pesan lewat aplikasi chatting. Komunikasi yang benar-benar terputus dapat memperparah hubungan suami-istri. Apalagi jika asumsi dan pikiran negatif mulai muncul dalam benak pasangan. “Pasti hancur lebur,” kata Tika.

Komunikasi yang baik juga terjadi ketika pemberi dan penerima pesan mau saling mendengarkan. Alasan yang diberikan, kata Tika, harus jelas dan fokus pada permasalahan. Hal itu untuk menghindari salah komunikasi. Baca: Anak Menolak Sentuhan Fisik Orang Tua, Tahu Maknanya?

Pola komunikasi antar pasangan tak melulu berbentuk ucapan manis. Tika berpendapat, pertengkaran juga merupakan bentuk komunikasi yang paling murni. Artinya, orang akan menuangkan unek-uneknya dengan jujur saat terjadi percekcokan.

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com

Dalam perasaan marah, seseorang terdorong meluapkan emosi sebenarnya dan tak ada yang ditutupi. Dengan begitu, apa yang dirasakan terungkap secara utuh. “Marah itu sebenarnya bentuk komunikasi termurni,” ujarnya.

Ia menambahkan mengungkapkan perasaan harus bersifat konstruktif, empatis, dan rasional. Konstruktif adalah keinginan untuk jujur tanpa maksud menghancurkan hubungan. Baca: Alkohol Picu Kanker Mulut, Tenggorokan, Kerongkongan, dan Hati

Sementara empatis, yakni bagaimana seseorang menjaga perkataan dan menghargai perasaan pasangannya. Tunjukkan apa yang diucapkan adalah bentuk kasih sayang kepada pasangan. “Yang ketiga rasional itu ada unsur asertif juga. Asertif berarti tidak bohong, tapi tidak menghancurkan,” jelasnya.

Sebelumnya, Ryan Helmi (41) membunuh istrinya, Letty Sultri (46) pada Kamis malam, 9 November 2017. Pasangan suami-istri ini berprofesi sebagai dokter. Awalnya, Helmi mendatangi tempat istrinya bekerja di klinik kesehatan Azzahra, Cawang, Jakarta Timur. Ia datang dengan membawa dua pistol, yakni revolver rakitan dan jenis FN.

Tujuan Helmi adalah meminta Letty membatalkan gugatan cerai. Putusan gugatan cerai rencananya dikeluarkan pada Sabtu, 18 November 2017. Helmi berniat mengajak Letty bicara, tapi malah terjadi percekcokan. Pada akhirnya, Helmi menembak Letty sebanyak enam kali pada bagian muka dan dada.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

2 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

2 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Selengkapnya