Pementasan drama musikal Mencari Rimba di Gedung Kesenian Jakarta, 1 Agustus 2017. Drama ini digarap oleh Sutradara Isdaryanto Boedi Oetomo. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Mengajarkan budi pekerti pada buah hati bisa dilakukan lewat banyak cara, salah satunya lewat medium film yang menstimulasi audio dan visual sekaligus.
Psikolog Kasandra Putranto menjelaskan stimulasi audio visual lebih efektif dalam menyampaikan muatan-muatan positif seperti budi pekerti untuk anak ketimbang stimulasi audio saja atau visual saja.
Stimulasi visual misalnya lewat membaca buku, sementara stimulasi audio yang diantarkan melalui pendengaran bisa diberikan lewat nasihat orangtua.
Film musikal anak seperti “Petualangan Sherina” disebut Kasandra lebih efektif dalam menumbuhkan budi pekerti pada anak.
“Film drama musikal lebih efektif menanamkan nilai pada anak. Lewat mata akan masuk ke dalam otak, ada lagu yang masuk lewat telinga sehingga memperkaya perbendaharaan dalam otaknya,” kata Kasandra dalam konferensi pers “Naura & Genk Juara” di Jakarta, Selasa.
Selain itu, anak bisa melihat contoh perilaku positif yang ditampilkan karakter protagonis. Karakter itu bisa jadi panutan yang perilakunya dapat menginspirasi anak di kehidupan sehari-hari.
Ia juga mengingatkan orangtua untuk mengawasi agar anak benar-benar mendapatkan tontonan sesuai porsi usianya. Beberapa hal yang harus mendapat lampu merah dari orangtua adalah muatan kekerasan dan percintaan dewasa.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?