Bagaimana Bullying Bisa Terjadi? Simak Penjelasan Psikolog

Editor

Susandijani

Jumat, 17 November 2017 10:30 WIB

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis dan forensik, A. Kasandra Putranto, menjelaskan, perisakan atau bullying terjadi lantaran ada perbedaan kekuasaan. Maksudnya adalah pelaku perisakan merasa memiliki kuasa yang lebih besar ketimbang korbannya. Selain itu, pelaku tak mampu mengendalikan keinginannya untuk merisak orang lain.

“Tidak terbiasa memikirkan dampak tindakannya,” kata Kasandra saat dihubungi Tempo, Kamis, 16 November 2017.

Menurut Kasandra, manusia dapat mengendalikan diri agar tak menjadi pelaku bullying. Syaratnya, harus membiasakan diri. Sebab, ada pelbagai efek perisakan yang mungkin dirasakan korban. Misalnya, perubahan perilaku atau emosi, gangguan stres setelah trauma atau post traumatic stress disorder (PTSD), dan depresi.

“Bisa berbagai kemungkinan efek. Mengatasinya dengan intervensi perubahan perilaku,” ujar Kasandra.

Baca juga:
Begini 5 Gaya Para Pemain Sepak Bola Internasional Saat Bepergian
Sulih Suara, Kaesang Pangarep Sulit Menghilangkan Logat Medoknya
Mengintip Rumah Setya Novanto, Karakternya Modern dan Transparan

Kasus perisakan masih kerap terjadi, tak terkecuali di kalangan anak-anak. Misalnya, putra Pasha Ungu dan Okie Agustina, Kiesha Alvaro, yang menyita perhatian publik dengan mengunggah sebuah foto di akun Instagram. Kiesha tampak sedang merayakan ulang tahun ke-13 Mutiara Jasmine.

Kiesha terlihat memegang tangan Mutiara untuk membantunya memotong kue. Hal ini lantas memancing kritikan warganet kepada Keisha yang masih berusia 13 tahun itu.

Advertising
Advertising

Masih kecil 13 tahun sudah pacaran. Dasar kids zaman now,” tulis salah satu warganet.

Kiesha pun menanggapi komentar itu dan membalasnya. Ia membantah pacaran dengan Mutiara lantaran hanya menganggapnya teman dekat. Kini, foto yang sempat diubah caption-nya itu hilang dari Instagram Kiesha. Akun instagram Kiesha yang asli juga tak dapat ditemukan hingga pukul 19.23 WIB.

Dalam laman yang berfokus membahas perisakan terhadap anak, National Centre Against Bullying (www.ncab.org.au), tertulis ada empat jenis perisakan. Empat jenis itu adalah perisakan fisik (physical bullying), perisakan verbal (verbal bullying), perisakan sosial (social bullying), dan perisakan siber (cyber bullying).

Bullying siber dilakukan melalui media sosial, pesan pendek, website, dan medium online. Sedangkan bentuk perisakan siber bisa berupa mengirimkan pesan atau gambar kasar, mengucilkan orang lain, gosip, dan mengimitasi atau meretas media sosial orang lain.

TABLOID BINTANG | NCAB | LANI DIANA

Berita terkait

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

8 hari lalu

Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.

Baca Selengkapnya

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

33 hari lalu

Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.

Baca Selengkapnya

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

33 hari lalu

Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

35 hari lalu

Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

49 hari lalu

Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

56 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

58 hari lalu

Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.

Baca Selengkapnya

Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

58 hari lalu

Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

9 Maret 2024

Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

8 Maret 2024

Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong

Baca Selengkapnya