Asap Minyak Goreng, 1 dari 3 Biang Kerok Penyebab Kanker Paru

Editor

Susandijani

Sabtu, 25 November 2017 09:21 WIB

Suasana proses penggorengan belut di industri rumahan pembuat makanan ringan belut goreng Mitra Sahabat di dusun Jetis 7, Sidoagung, Sleman, Yogyakarta, 17 April 2015. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Jakarta - Zat karsinogen yang masuk ke dalam tubuh bisa merusak paru-paru dan bisa menyebabkan kanker paru. Hal itu disebutkan dokter perwakilan dari Departemen Pulmonologi dan Respiratori Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Elisna Syahruddin, PhD, SpP(K).

Nah, karsinogen itu bisa dari berbagai sumber. Pertama adalah nikotin. Ketika seseorang merokok terus-menerus, paru-paru akan tercemar oleh zat karsinogen. Itu sebabnya, perokok aktif dan pasif lebih berisiko terkena kanker paru lantaran tercemar zat karsinogen.

Elisna menjelaskan, kanker paru adalah pembunuh utama umat manusia dari kelompok kanker lain. Hingga saat ini, rokok dianggap menjadi faktor terbesar pemicu kanker paru. Elisna berujar, 80 persen penderita kanker paru adalah perokok.

Baca juga:
Lansing Bisa Picu Anemia, Ini Alasannya
Gantengnya Para Cucu Presiden, Apa Kiprah Mereka Sekarang?
Posting Acara Adat di Instagram, Kahiyang Ayu Mendapat Banyak Doa

"Kalau pada perempuan, 55 persen perokok menderita kanker paru," ucap Elisna.

Kedua adalah asap minyak goreng. Disebutkan bahwa asap minyak goreng dapat memicu kanker paru bila terisap secara intens dan terus-menerus. Sebab, asap minyak goreng mengandung zat karsinogen.

"Kalau sekali-kali (terisap), tidak apa-apa. Ada penelitiannya pada pekerja restoran di Cina," tutur Elisna dalam diskusi yang diselenggarakan Forum Ngobras di Restoran Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, 24 November 2017.

Meski asap minyak goreng membahayakan paru, mentega belum terbukti berisiko sama. Menurut Elisna, belum ada penelitian yang membuktikannya.

Faktor ketiga adalah ruang bertanah dan tak ada ventilasinya. Misalnya tinggal di dalam rumah lantai dasar yang mengandung tanah dan batu-batuan. Tanah dan bebatuan itu, menurut Elisna, menghasilkan gas radon. "Bila kadar gas radon tak normal, itu bisa menyebabkan risiko terjadinya kanker paru," katanya. Hal itu terjadi jika rumah selalu dalam keadaan tertutup rapat dan tak memiliki ventilasi. Artinya, risiko kanker paru besar ketika gas radon kerap terhirup.

"Jadi bukan sekali-kali orang menghirup (gas radon) dan kena kanker," ucapnya.

Karena itu, Elisna menyatakan tinggal 6 meter di atas tanah risiko terkena gas radonnya akan lebih rendah. "Terpenting adalah memiliki ventilasi rumah yang baik," ujarnya.

Hal itu untuk mencegah kanker paru yang bisa datang dari asap minyak goreng dan gas radon.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya