Menulis Status di Facebook Bisa Jadi Buku, Pita Garuda Contohnya

Sabtu, 16 Desember 2017 17:46 WIB

a Garuda -Buku 15 Desember 2017-Yogyakarta | TEMPO/ M Syaifullah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kondisi bangsa Indonesia yang terkoyak saat ini membuat kerisauan tersendiri bagi Dian Andryanto. Melalui kegelisahan dan perenungan, penulis di Tempo Inti Media ini menangkap dengan tulisan-tulisan menarik dalam sebuah buku “Pita Garuda”.

Buku ini mengenai kepahlawanan, toleransi, keragaman, saling menghormati, gotong royong. Semua itu sesungguhnya merupakan nilai-nilai luhur yang dipunyai anak negeri ini tanpa kecuali. Adil dan beradab.

“Jika kita sudah melupakan semua itu, betapa sebenarnya kita sudah mengkoyak-koyak makna pita yang digenggam Sang Garuda sepanjang waktu, Bhinneka Tunggal Ika,” kata Dian Andryanto, Jumat malam, 15 Desember 2017. Baca juga: Tak Usah Galau dengan Cinta Jarak Jauh, Simak 4 Manfaatnya

Selain buku Pita Garuda, pria kelahiran 27 Desember 1970 juga menelorkan buku lain berjudul “Asmaradahana”. Buku ini berisi sebagian kisah orang-orang yang hidup di antara Gunung Merapi dan Laut Selatan. Mereka yang bermanja di antara keduanya, yaitu di Yogyakarta.

a Garuda -Buku Dian Andryanto 15 Desember 2017-Yogyakarta | TEMPO/ M Syaifullah
“Ini cerita tentang bagaimana bertahan hidup, berjuang, tak putus asa, mewarisi nilai-nilai tradisi para leluhur, tentang mencintai sepenuh hati kota ini dengan segala dinamikanya,” kata Dian Andryanto.

Menurut dia, kedua buku tersebut, merupakan pilihan tidak kurang dari 300 tulisan sepanjang akhir 2016 hingga 2017 yang mendapat apresiasi lebih dari pembacanya. Seperti buku-buku seri yang diberi tagar #sayabelajarhidup sebelumnya, diterbitkan secara independen dan penjualannya pun melalui direct online, dicetak secara terbatas. Baca: Sabet US$ 100 Ribu, Ini Fakta tentang The Sacred Riana

Setelah meluncurkan buku #sayabelajarhidup EMPATI, SIMPATI dan HARMONI di Museum Layang Layang, Jakarta, pada 2015, kemudian #sayabelajarhidup MATUR SUKSMA di Ubud, Bali (2016) dan #sayabelajarhidup SIMFONI di Museum Nasional, Jakarta (2016) seakan menjadi buku terakhir dari S. Dian Andryanto.

Namun, perjalanan seri buku #sayabelajarhidup yang memuat sebagian besar tulisan dalam status Dian di media sosial, khususnya di facebook, dan dibukukan ini ternyata terus mendapat apresiasi dari pembaca. Terutama komunitas #sayabelajarhidup di berbagai daerah di Tanah Air, bahkan beberapa di antaranya berdiam di mancanegara.

Dua buku Pita Garuda dan Asmaradahana ini akan dibahas dan diluncurkan di dua kota: di Raya’s Kitchen and Coffee, Yogyakarta pada Ahad, 17 Desember 2017 dan di Museum Mandiri Jakarta Kota, pada Ahad, 14 Januari 2018.

Memang, kata dia, tidak mudah menerbitkan buku-buku secara independen, tanpa dukungan penerbit besar, banyak kendala yang harus dilalui. Tapi, dorongan istri tercintanya, Urry Kartopati membuat dua buku ini akhirnya hadir, tepat di ujung tahun.

Banyak komentar yang datang dari para tokoh soal buku ini. Antara lain dari Djaduk Ferianto, seniman dan Pimpinan Kua Etnika & Sinten Remen. Ia menyebut dalam sejarah dan cerita besar tentang Yogjakarta pasti ada yang luput dari perhatian bahkan dianggap tidak penting.

“Buku ini melengkapi dari kisi-kisi sejarah dan cerita kehidupan yang pernah ada di Yogjakarta. Yang tadinya dianggap tidak penting ternyata sangat penting,” tulis dia.

Sutradara film Garin Nugroho juga ikut berkomentar tentang buku Dian. Buku ini merupakan sebuah esai tentang sebuah kota yang menjadi memori hampir tiap orang, yakni Yogjakarta. Baca: 5 Pilihan Batik Keren untuk Generasi Milenial

“Ditulis dengan ringan dan personal, namun mengandung dua aspek penting yakni kemanusiaan dan pengetahuan ataupun sejarah yang sering tak terbaca,” tulis Garin.

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Toriq Hadad menyatakan memelihara kepedulian bukan pekerjaan mudah. Berontaknya hati melihat ketidakadilan, keabaian, kesengajaan bertindak lancung, seringkali mati dilindas kesibukan atau ketidakmautahuan kita atau keengganan melihat yang di luar kita.

“Dian Andryanto berhasil memenangkan pemberontakan hatinya itu, dengan cara yang jarang dewasa ini: tekun menulis setiap hari,” tulis Toriq.

Berita terkait

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

1 hari lalu

Berpulang Sehari sebelum Hari Puisi Nasional, Berikut Perjalanan Kepenyairan Joko Pinurbo

Nama Joko Pinurbo mulai dikenal luas saat menerbitkan buku antologi puisi Celana pada 1999.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

4 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

11 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

23 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

26 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

30 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

30 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

31 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

31 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

33 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya