Briket Batubara Penyebab Jonghyun SHINee Meninggal, Apa Itu?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Rabu, 20 Desember 2017 06:15 WIB

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan, 19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Jonghyun SHINee ditemukan tak bernyawa di apartemennya pada Senin, 18 Desember 2017 karena keracunan asap dari briket batubara yang dinyalakannya dalam ruangan tertutup, sebenarnya apa itu briket batubara yang bisa mematikan?

Briket sebenarnya adalah suatu bahan yang bisa dibakar untuk membuat api dan mempertahankan nyala api. Briket pun ternyata cukup banyak macamnya seperti briket batubara yang ditemukan di ruangan Jonghyun SHINee, briket arang hingga briket gambut.

Briket Batubara (Tabloidbintang)
Saat dibakar briket bisa mengeluarkan asap yang mengandung karbonmonoksida yang cukup berbahaya saat kita hirup. Jadi jika Jonghyun memang sengaja membakar briket batubara di sebuah ruangan tertutup tentu saja hal itu bisa membuatnya kehilangan nyawa karena keracunan gas tersebut. Baca juga: Gaya ala Lolita Jadi Ciri Khas The Sacred Riana, Apa Hobinya?

Ternyata bunuh diri menggunakan karbonmonoksida di Korea bukanlah hal baru karena sudah banyak orang lain sebelum Jonghyun yang pernah mencoba hal tersebut.

Hal tersebut diperkuat dari penelitian yang dimuat dalam Journal of Korean Medical Science yang menunjukkan tingginya penggunaan briket batubara untuk bunuh diri di Korea.

Kasus bunuh diri seorang aktor bernama Ahn Jae Hwan pada tahun 2008 dengan menggunakan briket batubara ternyata menjadi awal mula populernya penggunaan bahan yang satu ini menjadi cara bunuh diri orang-orang Korea.

Pada tahun 2011 kasus bunuh diri menggunakan briket batubara di Korea mencapai hingga lebih dari 1200 kasus. Banyaknya orang yang menggunakan briket batubara untuk bunuh diri karena mereka berpikir jika cara tersebut tidak akan menyakitkan dan bisa membuat mereka langsung mati. Baca: Depresi Membuat Jonghyun SHINee Akhiri Hidupnya? Ini Suratnya

Padahal menurut beberapa ahli hal itu salah dan tetap saja mengakhiri hidup dengan menggunakan briket batubara itu tetap akan menyakitkan. Pasalnya, menghirup gas karbon monoksida tentunya bisa membuat tubuh kekurangan oksigen.

Saat tubuh tidak memiliki cadangan oksigen yang cukup ternyata rasanya akan sama menyiksa seperti saat tubuh sedang dicekik. Jadi sebelum meninggal mereka yang melakukan bunuh diri itu akan merasakan sakit seperti tercekik hingga akhirnya meninggal karena kehabisan oksigen .

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

3 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

7 jam lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

16 jam lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

22 jam lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

2 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

4 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

4 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

4 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya