Viral Trompet Tularkan Difteri, Betulkah? Simak Penjelasan Ahli

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Jumat, 29 Desember 2017 16:27 WIB

Jared Stein, meniup terompet dari tanduk saat perayaan tahun baru Yahudi Nashuva Spiritual di pantai Venice Beach, Los Angeles, California, 14 September 2015. Kaum Yahudi mengambil bagian dalam doa Tashlich, ritual Rosh Hashanah, dan melemparkan remah roti ke air sebagai tanda membuang dosa. REUTERS/Lucy Nicholson

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini di media sosial tengah santer beredar kabar bahwa meniup trompet berpotensi menularkan penyakit difteri.

Dikatakan, penyakit difteri ini bisa tersebar melalui percikan ludah dan embusan napas yang keluar ketika seseorang meniupkan trompet, yang tidak bisa dipastikan bebas dari penularan penyakit difteri.

Baca juga:
Kaleidoskop 2017, ini 5 Kejadian Bunuh Diri Terheboh
Rahasia Hari Kelahiran: Kamis Cerdas dan Petualang, Hari Lainnya?
3 Jurus Sukses Agar Resolusi Tahun Baru Tak Cuma Mimpi

Betulkah? Praktisi klinis dan Staf pengajar FKUI/RSCM, Dr Ari Fahrial Syam, menyebutkan bahwa kuman difteri ditularkan secara droplet melalui bercikan dari bersin atau batuk. "Jadi secara teori bisa saja hal ini ditularkan melalui trompet yang sudah ditiup dan bisa saja terhirup saat meniup terompet oleh orang lain," katanya kepada TEMPO.Co lewat pesan singkatnya Jumat 29 Desember 2017.

Lebih jauh, pada saat yang sama, Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi menyebutkan penularan bisa saja terjadi, apalagi jika satu trompet dipakai bergantian. "Sama dengan bertukar alat makan," katanya. Ini tentu, jika salah satu peniup itu adalah penderita difteri.

Jane melanjutkan bahwa harus dicek juga, apakah alat kecil yang ditiup ulang di trompet ada saluran ke depan? Bila ada, bandingkan lontaran dropletnya, apa lebih jauh atau kuat dibandingkan dengan bila kita bicara atau bersin?

Advertising
Advertising

Yang pasti, menurut Jane untuk menebarkan difteri sangat mudah, bicara saja lontaran droplet mencapai 7 meter. "Jadi tidak perlu bantuan terompet," katanya.

Lalu, berapa lama kuman difteri itu bertahan di luar? "Kuman difteri cuma bisa hidup di tubuh manusia," kata Jane.

Tapi bagaimana pun, menurut Jane, agar penularan tidak terjadi, sebaiknya pastikan diri kita sudah divaksin difteri. "Terpenting, semua sudah kebal melalui imunisasi dulu, baru main trompet," katanya.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

8 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

8 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

8 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

15 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

16 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

23 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya