Kanker Limfoma Hodgkin: Sering Serang Pria, Kambuh dalam 2 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Kamis, 18 Januari 2018 21:06 WIB

ilustrasi pasien (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta Kanker Limfoma Hodgkin merupakan jenis kanker yang masih langka dan bersifat agresif. Limfoma Hodgkin dapat menyerang siapa saja, dan laki-laki lebih rentan terkena kanker tersebut. Paling tidak, begitulah disebutkan Ketua Persatuan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (Perhompedin) Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM, pada acara “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” di Jakarta, 17 Oktober 2018.

Dari segi usia, orang yang berada dalam kelompok usia produktif (15–30 tahun), juga disebutkan lebih rentan terkena kanker Limfoma Hodgkin. "Tapi, tidak menutup kemungkinan bahwa usia lainnya dapat terkena penyakit itu juga," katanya menambahkan.

Baca juga:
Selain Istri Idrus Marham, Para Istri Pejabat Ini juga Cantik
Analisa Psikolog Soal Klarifikasi Marion Jola: Butuh Kekuatan
Sisi Lain Puti Guntur Soekarno, Ternyata Fans Fanatik Bollywood

Kanker Limfoma Hodgkin dapat diobati dengan beberapa cara. Salah satunya adalah kemoterapi. Kemoterapi bekerja dengan cara menghancurkan sel-sel kanker yang sedang berkembang dalam tubuh. Namun, terdapat kekurangan dari kemoterapi karena pengobatan ini juga menyerang sel-sel sehat yang sedang berkembang dalam tubuh.

Menurut Arry, sekitar 80 persen pasien meninggal saat atau setelah menjalani kemoterapi dan 20 persen sisanya berhasil bertahan hidup. Dari presentase 20 persen tersebut, terdapat 70 persen kemungkinan kanker itu akan kembali menyerang pasien. “70 persen (kemungkinan kanker) akan kambuh dalam waktu 1 tahun atau 2 tahun,” ujar Arry menerangkan.

Lalu, apa gejala yang menandakan bahwa seseorang kembali mengidap kanker? Gejala yang akan dirasakan kurang lebih sama dengan gejala awal terkena kanker Limfoma Hodgkin. Yaitu, munculnya benjolan di leher dan bagian tubuh lainnya, demam, rasa lelah berlebihan, banyak berkeringat, rasa nyeri pada tubuh, rasa mual, batuk, dan sebagainya.

Selain Arry, hadir juga dua narasumber lainnya, yaitu Sekretaris Jenderal Persatuan Hematologi-Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia atau Perhompedin Dr. dr. Dody Ranuhardi, SpPD-KHOM, MPH., dan Presiden Direktur PT Takeda Indonesia Kwa Kheng Hoe. Pada kesempat tersebut juga diperkenalkan sebuah terapi bertarget untuk pasien relapse (kambuh) dan refrakter bernama ADC (Antibody Drug Conjugation). Terapi ini bekerja dengan cara menargetkan obat pada sel-sel kanker saja tanpa mengganggu sel-sel sehat dalam tubuh.

ADC sudah menunjukkan keberhasilan (pasien sembuh total atau Complete Remission) sebesar 34 persen. Terobosan baru ini dapat menjadi sebuah harapan baru bagi para pasien relapse Limfoma Hodgkin untuk sembuh dari kanker yang diidapnya.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANIDNITA l SDJ

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya