TEMPO.CO, Jakarta – Sebuah terapi baru untuk penyembuhan kanker telah diluncurkan. Terapi ini khusus diperuntukkan untuk para penderita kanker Limfoma Hodgkin.
Prof. Dr. dr. Arry H. Reksodiputro, SpPD-KHOM menjelaskan permasalahan tentang kanker yang masih terbilang langka di Indonesia tersebut. Limfoma Hodgkin adalah jenis kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem ketebalan tubuh. “Salah satu kanker yang paling dini diketahui di dunia ini adalah penyakit Hodgin, (kanker) yang (sedang) kita bicarakan ini,” ujar Prof. Arry yang juga merupakan anggota Komite Penanggulangan Kanker Nasional.
Terapi tersebut diperkenalkan lewat acara “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” yang diselenggarakan di Hotel Gran Melia, Jakarta, pada 17 Agustus 2018. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik dr Dody, kemudian memperkenalkan pengobatan Antibody Drug Conjugate (ADC) yang dapat dikategorikan sebagai terapi bertarget. “Namanya target, jadi obatnya bekerja atas target-target tertentu. Jadi, dia hanya akan tertuju pada sel kanker. (Sel) yang normal tidak kena,” katanya menjelaskan.
Dody juga menekankan bahwa ADC sudah terbukti secara klinis dan mampu meningkatkan kesempatan pasien yang menderita Limfoma Hodgkin.
ADC merupakan kombinasi antara terapi bertarget dan imunoterapi. Cara kerja terapi ini adalah membangkitkan sistem imun tubuh dengan obat. Kemudian, keduanya bekerja melawan sel-sel Limfoma Hodgkin yang dikenal sebagai sel CD 30.
Tingkat keberhasilan terapi kanker ini terbilang cukup tinggi. Menurut data yang disampaikan Dody, sebanyak 34 persen pasien berhasil mencapai poin Complete Remission (CR) atau sembuh total.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA