LGBT Cenderung Mengidap Penyakit Mental, ini Kata Psikolog

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 23 Januari 2018 07:15 WIB

Sepasang kekasih berfoto selfie saat merayakan legalisasi pernikahan sesama jenis oleh parlemen Malta di Valletta, Malta, 12 Juli 2017. Legalisasi ini untuk memenuhi janji kampanye Perdana Menteri Joseph Muscat. REUTERS/Darrin Zammit Lupi

TEMPO.CO, Jakarta - DPR sedang menggodok UU tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender ( LGBT ) dalam Rancangan Undang Undang Kitab Undang Undang Hukum Pidana. Sejumlah fraksi DPR dikabarkan mendukung praktik LGBT tersebut. Kontroversi di kalangan anggota DPR dan masyarakat pun bermunculan.

LGBT merupakan orientasi seksual atau identitas gender yang digunakan oleh orang-orang non heteroseksual. Kemunculan komunitas LGBT banyak menuai kontroversi. Oleh karena itu, orang-orang dalam komunitas LGBT banyak menerima diskriminasi, khususnya dalam lingkungan sehari-hari. Baca: Pengawal Prabowo Tertembak, ini 3 Pengawal Pribadi yang Mendunia

Beberapa studi menemukan, gay, lesbian, dan biseksual memiliki tingkat kecenderungan mengidap penyakit mental seperti depresi yang lebih tinggi dibandingkan heteroseksual. Penyebab utamanya diduga karena diskriminasi dari lingkungan sekitar.

“Yang jelas, berbagai bentuk diskriminasi, pelecehan, dan perundungan tentu akan memberikan dampak psikologis terhadap komunitas LGBT. Mereka juga memiliki hak untuk mendapat perlindungan hukum,” ujar Psikolog A. Kasandravati Putranto saat dihubungi Tempo pada 22 Januari 2018. Baca: Bedanya Netizen Indonesia dan Singapura Lihat Toko Daring

Kassandra mengatakan jenis kelamin dan usia tidak mempengaruhi tingkat stres atau penyakit mental yang dialami para komunitas LGBT. Hal yang mempengaruhi kerentanan seseorang adalah kondisi kepribadian dan daya tahan orang tersebut.

Advertising
Advertising

Salah satu cara yang dapat dilakukan komunitas LGBT untuk mengatasi depresi, gangguan kecemasan, atau penyakit mental lainnya yang disebabkan oleh diskriminasi adalah berkonsultasi dengan ahli, baik psikolog maupun psikiater. Menurut laman National Health Service UK, berkonsultasi dengan ahli dapat membantu mengatasi masalah seperti cara merespon reaksi negatif dari lingkungan sekitar, rasa percaya diri yang rendah, gender dysphoria, keinginan untuk bunuh diri, dan lain-lain. Baca:6 Alasan Cinta Pertama Sulit Dilupakan, Anda Mengalaminya?

Soal terapi yang akan diterapkan pada penderita penyakit mental, Kasandra mengatakan bahwa pasien harus melalui asesmen (penilaian) terlebih dahulu. “Setiap tindakan intervensi harus melalui proses asesmen dahulu untuk mengetahui kondisi dan kebutuhan (pasien). Dengan demikian, proses intervensi akan menjadi berbeda-beda,” ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tersebut.

AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION | NHS | PSYCHOLOGY TODAY | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Berita terkait

Survei SMRC: 87,6 Persen Masyarakat Menilai LGBT Ancaman

25 Januari 2018

Survei SMRC: 87,6 Persen Masyarakat Menilai LGBT Ancaman

Penilaian itu sejalan jika dikaitkan dengan ajaran agama soal LGBT.

Baca Selengkapnya

Pernyataan Soal LGBT Timbulkan Polemik, Zulkifli Hasan Menghindar

23 Januari 2018

Pernyataan Soal LGBT Timbulkan Polemik, Zulkifli Hasan Menghindar

Zulkifli Hasan tampak terburu-buru menuju mobilnya, menghindari wartawan yang bertanya soal LGBT.

Baca Selengkapnya

JK Tidak Yakin Aturan tentang LGBT Lolos di DPR

23 Januari 2018

JK Tidak Yakin Aturan tentang LGBT Lolos di DPR

JK mengaku mengetahui tidak ada upaya di DPR untuk meloloskan aturan tentang LGBT.

Baca Selengkapnya

Hidayat Nur Wahid Pernah Usul ke Jokowi Agar Buat UU LGBT

23 Januari 2018

Hidayat Nur Wahid Pernah Usul ke Jokowi Agar Buat UU LGBT

Hidayat mengatakan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pernah menyebut bahwa LGBT termasuk bagian dari proxy war.

Baca Selengkapnya

Arsul Sani: Perluasan Pasal Perzinaan Bukan untuk Menghukum LGBT

23 Januari 2018

Arsul Sani: Perluasan Pasal Perzinaan Bukan untuk Menghukum LGBT

Anggota Panja RUU KUHP Arsul Sani mengatakan pasal perzinaan dan kriminalisasi kelompok LGBT bukan untuk menghukum orang berstatus LGBT.

Baca Selengkapnya

DPR Sarankan Zulkifli Hasan Klarifikasi Pernyataan Soal LGBT

23 Januari 2018

DPR Sarankan Zulkifli Hasan Klarifikasi Pernyataan Soal LGBT

Zulkfili Hasan pernah menyampaikan bahwa ada lima partai di DPR yang menyetujui legalitas LGBT.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama: Tak Ada Agama yang Mentolerir LGBT

23 Januari 2018

Menteri Agama: Tak Ada Agama yang Mentolerir LGBT

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan tidak ada agama yang mentolerir lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Baca Selengkapnya

Soal LGBT, Psikolog : LGBT Bisa karena Faktor Lingkungan

22 Januari 2018

Soal LGBT, Psikolog : LGBT Bisa karena Faktor Lingkungan

Psikolog Rose Mini Agoes Salim mengatakan kepribadian atau karakter yang terbentuk dalam diri anggota LGBT bisa karena faktor genetik dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Perilaku LGBT, dan Dampaknya Terhadap Masyarakat

22 Januari 2018

Perilaku LGBT, dan Dampaknya Terhadap Masyarakat

LGBT menjadi tema hangat yang dibicarakan masyarakat. Bagaimanakah dampak terhadap perilaku komunitas LGBT untuk masyarakat?

Baca Selengkapnya

Adjie Pangestu Minta Masyarakat Tak Musuhi Kelompok LGBT

22 Januari 2018

Adjie Pangestu Minta Masyarakat Tak Musuhi Kelompok LGBT

Adjie Pangestu menganggap peran negara sangat penting dalam proses penyembuhan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT.

Baca Selengkapnya