Efek Stunting, dari Obesitas sampai Risiko Kematian 4 Kali Lipat

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Rabu, 24 Januari 2018 11:05 WIB

Ilustrasi bayi. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting adalah salah satu dampak malnutrisi yang menyebabkan tubuh seorang anak lebih pendek dari anak seumurannya karena terjadinya gagal tumbuh.

Stunting harus diwaspadai oleh orang tua, terutama dalam fase 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) terhitung sejak masa kehamilan. Sebab, anak yang mengidap stunting dipastikan tidak dapat sembuh total.

Baca juga:
Kanker, Inilah Program Penanganannya di Berbagai Negara
Sakit Perut Sebaiknya Makan Roti Putih atau Gandum? Cek 7 Lainnya
Sys NS Meninggal, Ini yang Dikeluhkannya di Bagian Dada

Hal tersebut disampaikan langsung oleh anggota UKK Nutri dan Penyakit Metabolik PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dr. Damayanti Rusli S, SpAK, PhD. “Dampak malnutrisi pada (fase) 1000 HK itu permanen,” ujarnya dalam acara “Stunting dan Gizi Buruk Tantangan Mewujudkan Indonesia Emas 2045” di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 23 Januari 2018.

Dosen di Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, ini juga menyebutkan, anak yang mengidap stunting akan mengalami penurunan fungsi kognitif secara permanen. “Bayi yang pernah mengalami gizi buruk, 65 persen IQ-nya tidak lebih dari 90. Bahkan 25 persen dari 65 persen tersebut memiliki IQ di bawah 70. Berarti, dia mengalami retardasi mental,” katanya.

Efek stunting akan terus berlanjut hingga jangka panjang. Stunting dapat menyebabkan pada hambatan perkembangan anak, penurunan fungsi kekebalan tubuh dan gangguan pada sistem pembakaran lemak. Karena itu, anak yang mengalami stunting berisiko mengidap obesitas di kemudian hari yang dapat memicu penyakit tidak menular, seperti hipertensi, osteoporosis, dan jantung koroner (PJK). Juga, anak penderita stunting memiliki risiko kematian empat kali lebih besar dibandingkan anak yang memiliki gizi seimbang.

Menurut penjelasan dokter spesialis anak tersebut, anak pengidap stunting gizinya dapat diperbaiki. Akan tetapi, IQ anak tetap tidak dapat ditingkatkan. Sebab, saat anak mengalami stunting, kemampuan kognitifnya akan berkurang sebanyak 10 persen.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

55 menit lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

2 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

2 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

3 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

3 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

3 hari lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

4 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

5 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

6 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya