Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker, Inilah Program Penanganannya di Berbagai Negara

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
ilustrasi kanker (pixabay.com)
ilustrasi kanker (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKanker merupakan penyakit paling mematikan di dunia. Per tahun 2012, menurut data Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) terdapat 14,1 juta kasus baru kanker, 8,2 juta kematian akibat kanker, dan 32,6 juta pasien kanker (dalam 5 tahun diagnosis) di dunia. Ada sebanyak 57 persen (8 juta) kasus baru kanker, 65 persen (5,3 juta) kematian akibat kanker dan 48 persen (15,6 juta) penderita kanker dengan prevalensi kasus selama 5 tahun terjadi di negara-negara berkembang.

Baca juga: 
Merasa Sakit yang Luar Biasa, Manipulasi atau Normal? Ini Bedanya
Tren Remaja Merokok, Simak 3 Penyebabnya
Menikah dengan Sahabat, Kebahagiaannya Naik 2 Kali Lipat

Berbagai jenis program telah diterapkan di dunia sebagai bentuk pencegahan maupun penanganan kanker. Salah satunya adalah program National Cancer Control Programme yang dibentuk WHO. Program ini dibentuk untuk menurunkan jumlah penderita kanker dan kematian karena kanker serta meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.

Program dilakukan dengan menerapkan strategi yang sistematis, pantas, dan dibuat berdasarkan kasus atau fakta yang pernah terjadi untuk pencegahan, deteksi dini, diagnosa, pengobatan, serta perawatan paliatif pada penderita kanker.

Program ini telah dijalankan di banyak negara, seperti Brazil, Kanada, Chili, Colombia, dan Amerika Serikat. Selain itu, program juga telah dijalankan di negara bagian Pasifik Barat, seperti Cina, Filipina, Malaysia, Singapura, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa jenis  kanker yang masuk dalam program yang meliputi pencegahan sampai perawatan paliatif tersebut, yang diterapkan di masing-masing negara menurut data dari National Cancer Control Programme.

Meksiko: program untuk kanker serviks dan payudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

USA: program untuk kanker paru-paru, payudara, kolorektal, oral, prostat, dan kulit.

Mongolia, Filipina: screening kanker serviks, program kontrol tembakau, panduan pengobatan kanker, penyediaan morfin untuk penawar rasa sakit.

Republik Korea Selatan, Selandia Baru, Australia: screening kanker serviks dan payudara, program kontrol tembakau, panduan pengobatan kanker, dan penyediaan morfin untuk penawar rasa sakit.

Chili: pencegahan kanker, program untuk kanker serviks dan payudara, pengobatan tumor, dan perawatan paliatif.

Selain itu, WHO juga bekerja sama dengan IAEA (International Atomic Energy Agency) mendirikan PACT (Programme of Action for Cancer Therapy) untuk menangani krisis kanker di dunia. PACT dibentuk juga untuk memperluas akses pada teknologi kesehatan, keterampilan, dan sumber daya untuk mengembangkan kualitas, efektivitas, dan program pelayanan kanker yang berkelanjutan. Negara yang menjadi sasaran PACT adalah negara yang terdaftar dalam IAEA Member States.

IAEA | WHO | MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.