Plus Minus Video Games , Tilik yang Harus Diperhatikan Orang Tua

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 24 Februari 2018 10:21 WIB

Sejumlah pengunjung mencoba permainan video game `World of Warcraft: Warlords of Draenor` saat berlangsungnya pameran Gamescom 2014 di Cologne, Jerman, 13 Agustus 2014. Gamescom merupana acara video game terbesar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi sebagian orang, mengakui video games sebagai olahraga mungkin sulit, apalagi tidak ada cucuran keringat yang keluar. Tapi, toh, catur yang dilakukan sambil duduk pun sudah lama masuk kategori olahraga.

Kini main video games juga bisa disebut olahraga, yakni olahraga elektronik atau e-sports dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Didukung pula oleh hadirnya turnamen-turnamen besar dengan hadiah yang hampir menyamai kejuaraan Wimbledon.

Pemain video games banyak datang dari kalangan muda, bahkan anak-anak. Wajar jika anak-anak juga terdorong untuk bercita-cita menjadi gamer pro. Baca: SNMPTN 2018 Bukan Segalanya, Simak 3 Jurus Mengatasi Kegagalan

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua bila anaknya ingin menekuni bidang ini. Mulai dari aspek fisik hingga kogntif. Selain itu, orang tua juga perlu diskusikan dengan anak terkait cita-cita mereka ini.

Menurut psikolog Ayoe Sutomo, untuk anak perlu diperhatikan aspek fisik dan mental/sosial. Fisik berhubungan dengan tulang atau tumbuh kembang, karena pemain gim elektronik biasanya kurang gerak.

“Namanya bermain game, gerakannya berulang itu-itu saja [duduk di depan layar komputer]. Dengan begitu mereka akan mengalami ketidakseimbangan hanya di salah satu aspek saja,” kata Ayoe.

Dari aspek sosial, kemampuan mereka dalam melakukan hubungan sosial secara riil menurun karena sebagian besar waktu mereka dihabiskan untuk bermain gim daring.

“Sebetulnya mereka harus berinteraksi di dunia nyata, karena kemampuan itu dibutuhkan nantinya terutama pada saat kerja.” Baca:Berburu Lelang Koleksi Pribadi Pejabat, Ada Sepatu Rp 1.000

Namun, diakuinya, gim daring pun memiliki sisi positifnya. Salah satunya kemampuan bahasa Inggris mereka menjadi cukup baik karena sifatnya praktis.

Game juga mamberikan semacam penghargaan kepada pemainnya yang kadang membuat anak lebih kecanduan selain faktor kesenangan. Sebagai contoh, ketika seseorang bermain game kemudian kalah, mereka disuguhi kata-kata penyemangat seperti ‘kamu sudah hampir berhasil, silakan coba lagi.’

Terkait dengan pemain cita-cita anak untuk jadi atlet e-sports profesional, Ayoe Sutomo menganggap tidak jadi soal. “Apalagi kalau sekarang memang banyak profesi baru yang tidak terpikirkan sebelumnya seperti gamer ini.” Baca: Ini Dia 5 Romantisme Pernikahan ala Selebgram Tasya Farasya

Berita terkait

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

10 hari lalu

Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

17 hari lalu

Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

19 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

19 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya