TEMPO.CO, Jakarta - Seolah menjadi tren, banyak artis atau figur publik mengunggah foto jadul atau foto dirinya di masa lalu. Rata - rata unggahan semacam ini ramai dikomentari netizen. Kebanyakan berupa pujian, walau tidak jarang yang justru mengalami perundungan akibat unggahan foto masa lalunya.
Melihat tren ini, berikut ini komentar Anggia Chrisanti, konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Senin 26 Februari 2018. Dikatakan olehnya, mengunggah foto diri di masa lalu mengandung dua arti.
"Kalau kecilnya tidak semenarik sekarang, kecenderungan tujuannya mengunggah foto jadul adalah menunjukkan bahwa 'saya telah berhasil melakukan sebuah perubahan' atau 'saya telah sukses'," ujar Anggia Chrisanti. "Motif utamanya kemungkinan besarnya adalah dendam pada masa lalu," lanjutnya.
Arti yang kedua dari unggahna foto jadul itu dikatakan Anggia Chrisanti sepenuhnya berkebalikan. "Kalau kecilnya memang sudah cantik atau semenarik sekarang, kecenderungan tujuannya adalah menunjukkan bahwa 'saya memang sudah cantik dari sananya', bawaannya, turunannya, bukan karena pencapaian hari ini," terang Anggia Chrisanti. "Motifnya kemungkinan adalah menujukkan bahwa dirinya lebih baik dari pada orang - orang di kelompok pertama," pungkasnya.
Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang
21 hari lalu
Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang
Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat