Gosip : Kebiasaannya Berawal dari Keluarga, Ini Obatnya

Reporter

Dini Pramita

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 3 Maret 2018 13:05 WIB

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Irma Gustiana mengatakan biang gosip biasanya memiliki masalah pada konsep diri. "Dia merasa ada pengakuan yang besar terhadap dirinya sebagai sumber informasi," kata Irma. Dari pengakuan itulah seseorang mendapat kepuasan yang menyebabkan ia terus-menerus bergunjing dan mencari-cari bahan pergunjingan.

Menurut Irma, kebiasaan bergosip dimulai dari keluarga. Ketika seorang anak kurang mendapat penanaman nilai moral yang baik, seperti penghormatan terhadap privasi atau kemampuan memilah hal baik dan buruk untuk dikomunikasikan, ketika dewasa dia akan kesulitan memilah-milah hal tersebut. "Ketika orang dewasa di sekelilingnya punya kebiasaan bergosip, dia akan mereplika hal itu," kata Irma. Baca: Justin Bieber Ulang Tahun, Ini 8 Fakta Unik Bieber

Cara terbaik untuk mengatasinya, Irma mengimbuhkan, adalah menunjukkan ketidaktertarikan terhadap gosip yang dilontarkan penuturnya. "Jika dinasihati, biasanya tidak terima, jadi lebih baik cari cara lain," kata dia.

Rinaldi Agusyana, Corporate Culture Expert dari ACT Consulting, menyatakan gosip dapat merusak kerja sama tim dan meracuni organisasi. Dia berujar, jika gosip telah menjadi kebiasaan dalam sebuah perusahaan, tak ada cara lain selain menegakkan budaya antigosip. Hal tersebut dapat dimulai dari bagian sumber daya manusia yang harus merangkul karyawan hingga bisa mengetahui gosip langsung dari sumbernya. Baca: 8 Fakta Dean Fujioka, Aktor Jepang yang Nikahi Orang Indonesia

Selain itu, dia menekankan pentingnya pemimpin untuk membuka diri. "Pemimpin yang menyediakan diri untuk mendengarkan akan perlahan-lahan menghapus rintangan sosial yang menyebabkan orang-orang bergosip di kelompoknya," kata dia. Pemimpin yang terbuka akan mendorong karyawan berani bertanya secara langsung mengenai isu-isu yang dikhawatirkan.

Cara lain adalah membuat golden box. Siapa pun dapat menaruh saran, pengaduan, atau informasi di dalam kotak ini. Pemberi masukan yang terpilih kemudian diberi hadiah oleh perusahaan. Sistem informasi terbuka semacam ini membuat karyawan terbiasa menghabiskan waktu kerja untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. MEDICAL DAILY | PSYCHOLOGICAL SCIENCE | KORAN TEMPO

Berita terkait

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

3 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

6 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

6 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

10 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

17 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

18 hari lalu

7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Karyawan Baru pada Minggu Pertama

Meski sudah lolos wawancara kerja dan tercatat sebagai karyawan baru, evaluasi pada Anda tak lantas berakhir. Berikut hal yang tak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

26 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya