TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Putri Marino dan Chicco Jerikho momen romantis tak perlu direkayasa. Biarkan ia muncul sendiri. Momen romantis yang datang tak diundang biasanya terasa jujur, tulus, dan meninggalkan kesan lebih dalam.

Pernah suatu hari, Chicco dan Putri pergi mengendarai sepeda motor. Hari itu Jakarta lagi-lagi tersiram hujan lebat. Apesnya, Chicco lupa membawa jas hujan.

Baca juga:
Mau Kasih Kado untuk Si Dia? Intip 3 Trik Sukses Membungkusnya
Ini Dia Cokelat Termahal di Dunia, Harganya Rp130 Juta
Neuropati Vs Aktivitas : Mengapa Harus Minum Vitamin Kombinasi?

Mau tak mau keduanya mencari tempat berteduh. Pilihan mereka jatuh ke sebuah minimarket di sisi jalan. Chicco lalu membeli minuman untuk menghangatkan badan berdua.

“Waktu lagi duduk saya langsung bilang, 'Kita pacaran, yuk!'” ceplos Chicco.

Pernyataan ini mengejutkan Putri. Dia tidak siap “ditembak” di minimarket. Putri sempat mengalihkan topik pembicaraan namun kegigihan Chicco membuatnya tak bisa mengelak.

Spontan, kasual, dan jauh dari kesan mewah, begitulah gaya pacaran Chicco-Putri yang membuat mereka tampak serasi. Selain gaya pacaran, Nazira C Noer menilai keduanya serasi berkat kemiripan karakter.

Chicco, dalam pandangan Nazira, asyik meski kadang sok asyik. Sifat aslinya baru tampak ketika Nazira dan Chicco berjalan-jalan ke Jepang.

“Di situlah saya melihat sifat aslinya. Sebagai travel buddy, ia sangat bertanggung jawab dan mau mengurusi banyak hal termasuk mengurusi teman seperjalanan. Dia baik banget. Dengan Putri, saya merasakan hal yang sama. Tidak perlu menciptakan momen romantis, semesta tampak mendukung perjodohan ini. Jadi benar ujaran yang menyebut, orang baik bertemu dengan orang baik. Chicco dan Putri salah satu contohnya,” urai Nazira C Noer.