3 Jurus Sukses untuk Pekerja Lepas, Jangan Lupa Pensiun

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Rabu, 28 Maret 2018 11:06 WIB

Ilustrasi pria ditempat kerja. picdn.net

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena gig economy -- kondisi ekonomi yang didukung oleh pekerja lepas -- di Amerika Serikat tampaknya akan terjadi di beberapa negara lainnya. Namun, ketiadaan jaminan kesehatan juga menjadi tantangan.

Dikutip dari Forbes, sekitar 16 persen pekerja merupakan kalangan independen yang berbagi layanan seperti Uber dan Lyft atau pekerja lepas .

Berdasarkan studi yang dilakukan Prudential baru-baru ini, fenomena pekerja lepas akan terus ada, meski jumlah dan kecepatan pertumbuhannya bervariasi di berbagai negara.

Baca juga:
David Beckham Mengaku Suka Konsumsi Guilty Pleasure, Apa Itu?
Wedang Uwuh: Kuliner yang Hampir Punah, Beda dengan Bir Pletok?

Pekerja lepas menawarkan fleksibiltas dan kesempatan untuk menjadi bos untuk dirinya sendiri. Namun, hal itu juga diikuti dengan ketidak pastian soal pendapatan.

Jika Anda salah satunya, ikuti tip keuangan personal di bawah ini agar tetap bisa bertahan:

Advertising
Advertising

1. Beli asuransi kesehatan
Tidak perlu beli produk dengan premi yang terlalu mahal. Anda bisa memilih produk kesehatan yang bisa memberikan jaminan kepada penyakit katastropik.

Di Indonesia, BPJS Kesehatan yang hanya berkisar Rp25.000 -- Rp80.000 dan luasnya jangkauan tampaknya tidak akan menguras kantong Anda. Namun, Anda bisa membeli polis asuransi swasta jika memang dirasa membutuhkan.

2. Susun rencana pensiun Anda
Masa tua akan mendatangi setiap manusia. Untuk itu, menyiapkan rencana pensiun adalah kewajiban bagi siapapun.

Di negara maju seperti Amerika Serikat, sudah banyak tersedia aplikasi robo-adviser yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan manajemen keuangan.

Namun, jika Anda belum menemukan hal serupa di Indonesia, tidak ada salahnya Anda memperbanyak membaca tip keuangan baik dari buku, internet, maupun berkonsultasi langsung dengan pakarnya.

Setelah tahu berapa dana yang mesti Anda sisihkan, maka konsultasikan dengan bank tempat Anda menabung dan rencanakan auto debet ke rekening tabungan Anda. Dengan begitu, komitmen menyiapkan hari tua dapat terjaga.

Baca: Heboh Transgender: 4 Ciri Ini, Bisakah Jadi Penandanya?

3. Sisihkan untuk keadaan darurat.
Bayangkan jika pekerjaan tidak datang atau Anda mengalami keadaan darurat. dana darurat akan melindungi Anda ketika Anda membutuhkan uang ekstra.

Misalkan, Anda dapat bermain reksa dana untuk membayar biaya rutin yang Anda keluarkan atau Anda bisa menggunakan dana yang Anda investasikan di produk asuransi berbalut investasi atau unitlinked. Namun, memang dana ini tidak mudah dicairkan.

Untuk itu, Anda tetap perlu menyisihkan dana darurat ke dalam rekening perbankan Anda sehingga ketika terjadi kondisi darurat, Anda dapat segera mencairkannya.

Sebagai pekerja lepas, perbarui rencana Anda setahun sekali untuk melihat apakah itu berjalan dengan baik. Siapa tahu, Anda mungkin perlu menghemat lebih banyak.

Berita terkait

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

6 hari lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

12 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

14 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

16 hari lalu

Mengenal Kento Momota, Pebulu Tangkis Jepang yang Pensiun Usia 29 Tahun

Pebulu tangkis Jepang yang juga dunia dua kali Kento Momota mengumumkan pensiun

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

18 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

23 hari lalu

Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Bos Freeport Temui Presiden Jokowi di Istana

38 hari lalu

Bos Freeport Temui Presiden Jokowi di Istana

Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya