Festival Ceng Beng, Makna di Balik Bau Pembakaran saat Kremasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Susandijani

Kamis, 5 April 2018 09:05 WIB

Tempat sembahyang pada Festival Cheng Beng di Krematorium Cilincing, Jakarta 1 April 2018. Tempo/ANASTASIA DAVIES

TEMPO.CO, Jakarta - Puncak Festival Ceng Beng jatuh pada hari ini, 5 April 2018. Namun, menurut Rusli Tan dari Perwakilan Umat Budha Indonesia (WALUBI), perayaannya dimulai 10 hari sebelum dan berakhir 10 hari sesudah tanggal tersebut. Pada periode tersebut, masyarakat Tionghoa akan melakukan sembahyang atau ziarah ke makam para leluhur. “Biasanya, orang berbondong-bondong mulai ke daerah (untuk berziarah),” ujar Rusli saat dihubungi Tempo pada 15 Maret 2018.

Ketika berbicara soal Ceng Beng, kita akan teringat pada salah satu cara pemrosesan jenazah dengan cara kremasi yang biasa dilakukan oleh beberapa umat agama, seperti agama Buddha. Kremasi adalah proses pembakaran jasad seseorang untuk kemudian dijadikan abu. Setelah itu, abu dapat disimpan maupun dilarung ke lautan. Menurut Rusli, kremasi merupakan ajaran yang langsung diturunkan dari Sang Budha. “Ajaran Budha itu (mengajarkan) lebih baik dikremasi. Itu paling bagus (untuk umat Budha).”

Baca juga: Festival Cheng Beng, Ikhlas Jadi Kunci Proses Kremasi

Ternyata, terdapat sebuah kepercayaan di balik prosesi kremasi tersebut. Rusli menceritakan, umat Budha yang hidupnya baik dipercaya akan mengeluarkan bau pembakaran yang wangi dan tidak menyengat. Bahkan, relik atau serpihan hasil pembakarannya bisa berupa kristal berwarna-warni. “Ada bikkhu (biksu) di Thailand, reliknya berbentuk butiran-butiran berwarna hijau dan kuning. Itu menandakan kalau hidupnya benar.”

Namun, bagi umat yang hidupnya kurang berperilaku baik, bau pembakarannya menyengat. Ia mengaku pernah membantu keluarga yang salah satu anggotanya dikremasi dan mengeluarkan bau yang menyengat. Rusli menyarankan mereka untuk melakukan kebaikan atas nama almarhum dalam 49 hari ke depan terhitung sejak hari kepergian jenazah. Hal itu dilakukan agar arwah tidak jatuh ke dalam neraka.

Baca juga: Dokter Terawan Dipecat IDI, Begini Reaksi Para Mantan Pasien

“Kalau kita merasakan ada bau, kita jangan cuma stop disitu. Kita mulai buat kebaikan. (Contohnya) kalau anaknya kebetulan dosen, setiap ngajar, (niatkan) semua kebaikan yang saya lakukan saya limpahkan pada almarhum sehingga bisa mengangkat (derajat) dia,” ujarnya.

MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

52 hari lalu

Abu Jenazah Satu Keluarga Tewas di Apartemen Teluk Intan Dilarung di Ancol

Setelah dikremasi, abu jenazah satu keluarga tewas di apartemen Teluk Intan dibawa oleh perwakilan keluarga untuk dilarung di Ancol.

Baca Selengkapnya

Jenazah Satu Keluarga Tewas karena Jatuh dari Apartemen di Penjaringan Telah Dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven

52 hari lalu

Jenazah Satu Keluarga Tewas karena Jatuh dari Apartemen di Penjaringan Telah Dikremasi di Rumah Duka Grand Heaven

Petugas pelanggan Grand Heaven tak mengetahui siapa kerabat dari satu keluarga tewas itu yang datang mengurus proses kremasi.

Baca Selengkapnya

Punya Makna Mendalam, Apa Saja Ritual dan Tradisi Penting Sebelum dan Sesudah Imlek?

3 Februari 2024

Punya Makna Mendalam, Apa Saja Ritual dan Tradisi Penting Sebelum dan Sesudah Imlek?

Imlek tidak hanya soal angpau dan barongsai. Ada tradisi dengan makna mendalam sebeum dan sesudah Imlek.

Baca Selengkapnya

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

1 Agustus 2023

Ngaben, Upacara Kremasi Hindu Bali yang Penuh Makna

Ngaben adalah salah satu upacara kremasi paling sakral bagi masyarakat Hindu Bali. Begini ketentuan dilangsungkannya upacara ini.

Baca Selengkapnya

Peringatan Waisak 2023, Ribuan Umat Budha dari Seluruh Penjuru Dunia akan Padati Candi Borobudur

1 Juni 2023

Peringatan Waisak 2023, Ribuan Umat Budha dari Seluruh Penjuru Dunia akan Padati Candi Borobudur

Peringatan Waisak 2023 di Candi Borobudur akan dihadiri umat budah dari seluruh penjuru Dunia.

Baca Selengkapnya

Rayakan Festival Songkran 13-15 April: Menyambut Tahun Baru di Thailand

13 April 2023

Rayakan Festival Songkran 13-15 April: Menyambut Tahun Baru di Thailand

Songkran adalah festival untuk menyambut tahun baru di Thailand yang jatuh pada 13 April.

Baca Selengkapnya

Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

4 April 2023

Asal usul Ritual Bakar Uang Arwah, Tradisi Etnis Tionghoa Saat Cheng Beng

Tradisi bakar uang arwah dipercaya dilakukan sejak zaman Dinasti Tang.

Baca Selengkapnya

Festival Cheng Beng, Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa setelah Cap Go Meh

24 Januari 2023

Festival Cheng Beng, Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa setelah Cap Go Meh

Tiga bulan setelah Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa menggelar Cheng Beng untuk mengenang leluhur mereka.

Baca Selengkapnya

Rumah Duka di Shanghai Kewalahan, Kremasi Dua Jasad Sekaligus?

2 Januari 2023

Rumah Duka di Shanghai Kewalahan, Kremasi Dua Jasad Sekaligus?

Menurut informasi yang beredar luas secara daring, sejumlah rumah duka di Shanghai terpaksa mengkremasi dua atau lebih jasad dalam satu insinerator.

Baca Selengkapnya

Krematorium Cilincing Belum Terima Jadwal Kremasi 4 Jenazah yang Meninggal di Kalideres

14 November 2022

Krematorium Cilincing Belum Terima Jadwal Kremasi 4 Jenazah yang Meninggal di Kalideres

Pihak keluarga menyampaikan pada pengurus RT proses kremasi jenazah rencananya dilakukan hari ini

Baca Selengkapnya