Fakta Kanker Paru, Betulkah Dia Si Misterius yang Baik Hati?

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Minggu, 8 April 2018 06:28 WIB

Kanker Paru-paru Kerap Terlambat Ditangani

TEMPO.CO, Jakarta - Masih soal kanker, kali ini kanker paru-paru. Banyak yang menyebut, kanker paru-paru seperti sekuter alias selebriti kurang terkenal.

Popularitasnya kalah jauh jika dibandingkan dengan kanker serviks atau payudara yang setiap tahun menjadi topik hangat. Di kalangan medis, kanker ini dijuluki si misterius yang “baik hati”. Apa maksudnya?

Kanker pada hakikatnya penyakit gen. Saat gen terganggu, sel-sel akan tumbuh lebih cepat dari yang semestinya dan tidak terkontrol. Proses pertumbuhan sel kanker berbeda-beda.

Baca juga:
4 Trik Jitu Sehat Lahir Batin dari Ahli, Gadget Off 10 Menit Saja
Pria, Kenali 5 Masalah Reproduksi Wanita Ini: Efeknya Bisa Fatal

“Kanker paru-paru disebut 'baik' karena pertumbuhannya sangat lambat. Sebuah penelitian menyebut kalau sel kanker paru-paru tumbuh 1 cm, maka dia telah berproses selama 10 tahun atau lebih,” kata Spesialis Paru, Pernapasan, dan Konsultan Onkologi Paru serta Mediastinum, Dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P(K) ditemui di Jakarta, minggu lalu.

Masalahnya, organ paru-paru lebih luas ketimbang mulut rahim atau payudara sehingga keberadaan sel kanker lebih susah ditemukan. Itu sebabnya, kanker paru-paru selalu ditemukan dalam kondisi memasuki stadium akhir.

Advertising
Advertising

Kemungkinan lain, paru-paru rusak akibat invasi sel kanker dari organ tubuh lain. Salah satu kemampuan sel kanker, bermetastasis yakni menyebar ke bagian tubuh lain. Ndilalah, paru-paru merupakan kawasan primadona bagi sel-sel preman.

“Karena paru-paru itu tempat pembersihan darah. Ibarat alur pengolahan sampah, ia layaknya tempat pembuangan akhir. Sel kanker biasanya menyebar lewat darah atau kelenjar getah bening. Semua darah kotor naik ke paru-paru untuk dibersihkan, di sanalah sel-sel kanker tersangkut lalu beraksi,” ungkap dokter dari Rumah Sakit Persahabatan Jakarta.

Baca: Bagaimana Menghitung Asupan Vitamin C? Minimal 75 Mg per Hari

Celakanya, Indonesia tidak punya data terkini terkait prevalensi kanker paru-paru. Yang ada hanya data prediksi.

Elisna menyebut, ada 40 penderita kanker per 100 ribu laki-laki yang masuk kelompok risiko. Yang dimaksud kelompok risiko yakni laki-laki berusia 40 tahun ke atas dengan kebiasaan merokok serta hidup di lingkungan kurang sehat dan salah satu anggota keluarga kandungnya punya riwayat kanker. Riwayat kanker itu, tidak harus paru-paru.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya