TEMPO.CO, Ubud - Pakar kuliner Sisca Soewitomo sangat dikenal pada 1990-an di layar kaca. Sisca yang sekarang berumur 69 tahun sampai saat ini terus aktif dalam kegiatan boga.

"Setiap hari saya masih sibuk uji coba, harus demo (memasak) ke mana-mana," katanya saat ditemui Tempo di Ubud Food Festival, Minggu, pekan lalu.

Sisca sering mengisi waktu untuk memperkenalkan sajian kuliner Nusantara sampai ke luar negeri. "Kadang-kadang saya dikirim pemerintah mengajar chef di Cina. Kemudian ke Amerika untuk memperkenalkan sajian Indonesia," tuturnya.

Baca juga:
Jadi Dokter Kecil Ajarkan Kemandirian pada Anak
5 Zodiak Ini Pemikirannya Tradisional, Kalian Termasuk?
Intip Lima Kebiasaan Orang yang Jarang Sakit

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Namun semangat sang ratu boga kelahiran Surabaya, 8 April 1949 itu tak pernah padam dalam mengembangkan aneka kuliner dari Indonesia.

"Tidak menjadi beban, saya tetap oke. Umur mungkin cuma sebuah nomor ya, tapi semangat tetap sama adalah menduniakan sajian Indonesia," tuturnya.

Apa rahasia suksesnya menjadi ahli kuliner? Jawabannya ditunjukkannya saat tampil di hari terakhir Ubud Food Festival, pekan lalu itu. Sambil menyajikan lontong balap, Sisca menjawab semua pertanyaan para pengunjung dengan penuh antusias. Kejenakaannya pun muncul saat itu, sambil memasak dan bercerita pada pengunjung.

"Kejenakaan itu membuat orang tidak bosan," tutur Sisca. "Kalau saya hanya berbicara seperti Ibu guru, satu-satu orang akan pulang."

Pakar boga Nusantara itu, memang selalu mengisi penampilannya dengan cara yang sangat menghibur sambil menyisipkan banyolan. "Kita harus tetap happy berbagai cara," ujarnya.

Menurut dia meskipun memasak sambil berkelakar dengan pengunjung, proses mengolah makanan tidak bakal terganggu. "Karena sudah menguasai resepnya, makanya masaklah dengan rasa cinta. Cinta itu akan menempel pada dirimu, juga resep itu," kata Sisca yang sekarang berusia 69 tahun.

Maka, tutur Sisca, membangkitkan suasana gembira saat memasak akan menambah gairah dan semangat. "Saya semakin senang bertemu banyak orang. Orang-orang yang menggemari kuliner," tuturnya.