Tips Gaya Hidup Transaksi Nontunai untuk Milenial

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 19 April 2018 18:20 WIB

(ki-ka): Ivy Widjaja (Head of Customer Segmentation and Marketing PermataBank), Ben Soebiakto(Pengamat Digital Lifestyle), Dion Wiyoko [Influencer PermataBank)/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat gaya hidup digital Ben Soebiakto mengatakan ada beberapa keuntungan untuk membiasakan bertransaksi nontunai. Ben mengatakan keuntungan pertama untuk mengurangi keruwetan dalam bertransaksi. "Untuk anak milenial, jadi mengurangi keribetan. Males mengeluarkan uang, menghitung kembalian, juga mengurangi kesalahan hitung dalam transaksi," katanya pada peluncuran tabungan PermataME dari Permata Bank, Rabu 18 April 2018 di Jakarta.

Keuntungan lain yang penting bagi generasi milenial adalah dengan bisa menghitung pengeluaran. Selama ini, kata Ben, orang terkadang tidak sadar sudah mengeluarkan dana untuk segala kebutuhannya. Alhasil, sering pula orang tidak sadar mengeremnya. "Tiba-tiba baru sadar, sudah habis saja duitnya," kata Ben.

Dengan transaksi nontunai, orang bisa saja membatasi pengeluaran mereka. Misalnya sehari hanya bisa mengeluarkan Rp 300 ribu saja. Bila mau bertransaksi di atas Rp 300 ribu akan ada alarm yang mengingatkan atau bisa saja tidak bisa bertransaksi lagi.

Baca juga:
Jangan Duduk Lama Agar Otak Anda Aman, Simak Penjelasannya
Orang Gemuk Dilarang Nonton Peragaan Busana? Begini Ceritanya..

Selain itu, para generasi milenial, yang terkenal suka belanja ini juga bisa melacak ke mana saja uang mereka. Ben mengatakan cara manual yang dilakukan orang untuk mengetahui belanjaan mereka adalah dengan mengumpulkan bukti belanja. "Dengan transaksi nontunai, ketahuan kita belanja ke mana saja, beli apa saja. Data ini bisa menjadi evaluasi kita sendiri," katanya.

Untuk generasi milenial yang sudah berkeluarga, bisa juga mereka membatasi uang belanja anak mereka. Dengan begitu, mereka bisa memantau apa saja yang dibelanjakan anak-anak mereka. "Di beberapa negara, transaksi seperti ini sudah mulai menjadi tren. Mereka bisa belanja di warung kecil hanya dengan tap saja ke mesin transaksi saja. Jadi saat belanja offline juga bisa transaksi nontunai," katanya.


Baca juga:
Cemas Karena SNMPTN atau SBMPTN? Cek 6 Solusi Ini
Barbara Bush tentang Cinta Sejati dan Kesetiaan
Jelang SBMPTN 2018, Intip Trik dan Tips Persiapannya

Advertising
Advertising

Permata bank meluncurkan PermataME, produk tabungan yang memberikan pengalaman bertranskasi digital. Para nasabah yang ingin membuka rekening PermataME tidak perlu lagi mengunjungi kantor cabang PermataBank. Mereka cukup menggunakan aplikasi PermataMobile, rekening PermataME dapat langsung diproses. Pembukaan pun dilakukan lewat telepon genggam. “Kami sangat senang dapat meluncurkan produk inovatif terbaru kami, PermataME dengan kemudahan kepada para nasabah khususnya segmen nasabah muda yang aktif di dalam digital environment," kata Djumariah Tenteram, Head, Wealth Management, Retail Liability & E-Channel PermataBank.

Berita terkait

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

9 jam lalu

7 Cara Glow Up untuk Pria Agar Penampilan Berseri

Cara glow up untuk pria mudah. Selain merawat kulit, Anda juga harus menjalani pola hidup sehat, mulai dari istirahat cukup hingga makan bergizi.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

6 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

6 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

11 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

13 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

13 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya