3 Langkah Pengobatan Kanker, Deteksi Dulu Gejalanya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 21 April 2018 17:05 WIB

Ilustrasi operasi. Tuftsmedicalcenter.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan penyakit kronis yang terus menjadi momok bagi dunia kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, tercatat prevalensi kanker di Indonesia sudah mencapai 0,14% atau 347.792 dari total jumlah penduduk.

Jumlah penderita kanker di Indonesia diperkirakan akan terus meroket dalam beberapa tahun ke depan. World Health Organization (WHO) memprediksi pada 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat dari jumlah saat ini.

Baca juga:
Hari Kartini: 43 Persen Perempuan Berhasil di Dunia Karir
Hari Kartini: Hellen Kurniati, antara Perempuan Smart dan Buaya

Oleh karena itu, perlu edukasi yang tepat bagi masyarakat agar bisa mendeteksi gejala kanker dan mengambil langkah medis yang tepat. Internist Hermatology-Medical Oncology (consultant) MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Jeffry B. Tenggara mengatakan ada beberapa langkah yang perlu diketahui masyarakat untuk penanganan kanker.

Dia mengatakan, mendeteksi kanker bisa dilihat berdasarkan dua jenis gejala, yakni gejala umum dan gejala khusus. Beberapa gejala umum yang biasanya muncul adalah demam dengan suhu badan yang tidak terlalu tinggi namun berlangsung cukup lama.

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Selain itu, biasanya badan juga mulai terasa tidak nyaman karena rasa ngilu dan sakit kepala berlebihan. Jeffry mengatakan biasanya badan juga mengeluarkan keringat secara berlebihan dan terus menerus. Terakhir, biasanya juga berat badan bisa menyusut hingga 10kg tanpa ada usaha diet apapun.

“Tetapi Itu semua adalah gejala-gejala awal, walaupun gejala ini juga bisa saja disebabkan oleh penyakit lain, tidak hanya kanker. Orang demam bisa juga disebabkan oleh auto imun atau infeksi,” tegasnya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, gejala khusus biasanya lebih mudah diprediksi sesuai jenis penyakit kanker yang diderita. Untuk kanker payudara misalnya, biasanya diiringi dengan munculnya pada payudara. Benjolannya terus membesar dan menjadi luka.

Contoh lain untuk kanker usus misalnya, gejala spesifiknya adalah kotoran akan diiringi dengan darah dan bentuknya lebih kecil menyerupai seperti kotoran kambing. Sementara untuk kanker liver, gejalanya biasanya hanya terasa seperti gejala mag, perih, kembung, dan begah saja.

“Sementara untuk kanker ginjal, gejalanya bisa jadi hanya nyeri pinggang. Itu adalah gejala-gejala spesifik yang ditentukan berdasarkan source atau sumber kankernya,” tambahnya.

Setelah mendeteksi jenis berdasarkan gejalanya, Jeffry mengatakan langkah pertama yang perlu diambil oleh penderita kanker harus memastikan terlebih dahulu jenis kanker yang dideritanya berdasarkan tes biopsi atau pengambilan sel dari jaringan kankernya.

“Biopsi ini adalah langkah diagnostik yang tidak bisa digantikan dengan pemeriksaan apapun lainnya. Jadi, kita tidak pernah boleh mendiagnosis tanpa ada data biopsi. Contohnya, kanker di paru-paru itu jenisnya ada beberapa, itu harus ditentukan dari biopsi,” jelasnya.

Baca juga: Dokter Gizi : Ibu, Sosok Kartini yang Sering Terlupakan

Kedua, setelah barulah masuk pada tahap penentuan stadium kankernya. Jeffrey mengatakan cara yang paling akurat dan paling sederhana adalah dengan menggunakan pet scan. Fasilitas pet scan ini sudah tersedia di beberapa rumah sakit kanker di Jakarta.

“Namun, perlu diketahui bahwa pet scan ini tidak mencapai evaluasi 100 persen, karena tidak semua kanker bisa dievaluasi menggunakan pet scan ini. Contohnya, kanker prostat itu tidak bisa menggunakan pet scan. Kalau tidak bisa pakai pet scan ada pula yang namanya ct scan atau MRI. Ini semua perlu dilalui untuk menentukan stadiumnya,” tambahnya.

Ketiga, lagkah selanjutnya barulah menentukan terapi apa yang akan diambil oleh pasien. Untuk kanker payudara misalnya, dari stadium satu sampai stadium tiga, apa bila masih dapat dioperasi maka akan operasi adalah pilihan yang baik.

“Baru setelah itu kita bisa sertakan juga dengan radiasi atau dengan kemo terapi, tergantung dari nomor satu dan nomor duanya tadi,” tambahnya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

10 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya