Hari Thalassemia Sedunia, Intip Gejala Penderitanya

Reporter

Mitra Tarigan

Editor

Susandijani

Selasa, 8 Mei 2018 16:15 WIB

Donor darah untuk penderita penyakit Thalassemia diselenggarakan di Gedung Sate, Bandung, Jumat (13/11). Jabar merupakan daerah tertinggi kedua penderita Thalassemia setelah Jakarta. TEMPO/ Aditya Herlambang

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 8 Mei selalu diperingati sebagai Hari Thalassemia Sedunia. Tema peringatan Hari Thalassemia Sedunia tahun ini adalah “Bersama untuk masa depan yang lebih baik”. Tema ini menegaskan bahwa jika semua pihak mau berkontribusi untuk pencegahan dan pengendalian Thalassemia, maka akan memberikan masa depan yang lebih baik bagi penyandang Thalassemia”.

Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang diturunkan dari kedua orang tua kepada anak dan keturunannya. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk hemoglobin utama manusia. Hal ini menyebabkan eritrosit mudah pecah dan menyebabkan pasien menjadi pucat karena kekurangan darah. Baca: Gaun Pengantin Meghan Markle Dibuat Tangan, Harganya Rp 1,8 M

Penyakit Thalassemia terdapat di seluruh dunia, terutama negara yang termasuk Thalassemia belt. Yaitu Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika sub-sahara dan Mediterania, juga Indonesia. Ada sebanyak 7-8 persen penduduk dunia yang memiliki kelainan hemoglobin. Di Indonesia sendiri, terdapat sekitar 20 juta penduduk yang membawa kelainan gen ini. Pada 2016, terdapat 9121 pasien Thalassemia mayor di Indonesia. "Pasti masih banyak yang belum terdeteksi dan mendapat pengobatan optimal," kata dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Pustika Amalia Wahidiyat di Kementerian Kesehatan 7 Mei 2018.

Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan ada 8 provinsi dengan prevalensi lebih tinggi kasus Thalassemia dari prevalensi nasional. Kedelapan provinsi itu antara lain Provinsi Aceh (13,4 persen), DKI Jakara (12,3 persen), Sumatera Selatan (5,4 persen), Gorontalo (3,1 persen), Kepulauan Riau (3,0 persen), Nusa Tenggara Barat (2,6 persen), Maluku (1,9 persen), dan Papua Barat (2,2 persen).

Berdasarkan data Yayasan Thalassaemia Indonesia (YTI) dan Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI) pada 2014, dari hasil skrining pada masyarakat umum dari tahun 2008 – 2017, terdapat masyarakat yang berstatus pembawa sifat Thalassemia sebanyak 699 orang atau 5,8 persen dari 12.038 orang yang diperiksa. Baca: Vespa Antik Semakin Diburu, Harganya Nyaris Rp 200 Juta

Karena ini adalah penyakit genetik, maka penderita Thalassemia biasanya mendapatkan penyakit ini dari riwayat keluarga. Gejalanya bervariasi. Gejala paling umumnya adalah pucat atau lemas akibat anemia.

Ada 3 jenis penyakit Thalassemia. Mereka adalah Thalassemia minor atau trait alias pembawa sifat. Biasanya para pembawa sifat ini tidak bergejala. Secara umum mereka terlihat normal. Walau begitu, dalam pemeriksaan darah, ditemukan bahwa kadar HB yang sedikit di bawah normal.

Advertising
Advertising

Lalu ada jenis penderita Thalassemia intermedia. Mereka biasanya baru terdiagnosis pada anak yang lebih besar. Para penderita Thalassemia golongan ini biasanya tidak membutuhkan transfusi darah secara rutin. Baca: Besok SBMPTN Digelar, Sudah Cek Lokasinya?

Tipe ketiga adalah jenis penderita Thalassemia mayor. Para penderita Thalassemia jenis ini biasanya sudah mulai merasakan gejalanya sejak bayi. Mereka akan tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang membuncit. Pasien ini membutuhkan transfusi darah terus menerus seumur hidupnya selama 2 hingga 4 pekan sekali.

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

4 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

12 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya