Agar Terhindar dari Generasi Sandwich, Ini Kuncinya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Kamis, 10 Mei 2018 20:05 WIB

happy family (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sandwich Generation atau Generasi Sandwich pertama kali dikemukakan oleh pekerja sosial bernama Dorothy Miller pada 1981. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan orang-orang di usia paruh baya (middle age) yang terjepit (sandwiched) dalam memenuhi kebutuhan anak-anak mereka dan juga orang tuanya dari mulai kebutuhan finansial sehari-hari hingga kesehatan secara bersamaan.

Berdasarkan survei Pew Research Center pada 2013 disebutkan hampir 47 persen orang-orang yang berusia 40-50 tahun memiliki orang tua yang berusia 65 tahun atau lebih, dan juga sedang membesarkan anak yang berusia 18 tahun atau lebih, dan sekitar 15 persen di antaranya bertanggungjawab terhadap kebutuhan finansial orang tua dan anaknya.

Baca: Kualitas Tidur Orang Indonesia Masih Rendah, Cek Solusi Ahli

Menurut perencana keuangan OneShildt M. Andoko menuturkan salah satu faktor pemicu timbulnya generasi sandwich adalah orang tua yang kurang bisa menyisihkan sebagian uang sebagai simpanan dana pensiun yang menjadi beban untuk generasi sandwich. Bahkan, dia menilai tidak begitu banyak yang memiliki informasi dan pengetahuan yang cukup bagaimana mengelola keuangan mereka.

“Sering kali diundang untuk [seminar] persiapan pensiun di beberapa perusahaan, ternyata faktanya mereka baru mempersiapkan masa pensiunnya pada 2-3 tahun sebelum pensiun, atau bahkan satu tahun sebelumnya,” tutur Andoko.

Perencanaan yang matang adalah kunci untuk memutus rantai generasi sandwich. Memutus rantai bukan berarti menghentikan dukungan finansial untuk orang tua, pasalnya bagaimanapun orang tua juga menjadi kewajiban.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, katanya, yang harus dilakukan adalah memulai menata tujuan keuangan di masa akan datang. Menghitung dengan cermat antara beban biaya hidup sehari-hari dan biaya hidup saat pensiun akan membuat hari senja menjadi lebih bernilai tanpa membebani anak-anak dikemudian hari.

Sebagai ilustrasi perhitungan dana pensiun, katakanlah Anda saat ini berusia 25 tahun, masa pensiun datang saat anda usia 55 tahun. Selama satu tahun penghasilan yang didapatkan adalah Rp60 juta. Gaya hidup pensiun dari gaji adalah sebesar 70 persen.

Baca juga:
Konsumsi Bakso Tingkatkan Gizi? Simak Penjelasan Ahli Gizi
4 Bodyguard Ini Piawai 5 Bahasa, Mahir Beladiri dan Ganteng

Apabila merencanakan dana pensiun untuk kebutuhan selama 15 tahun, paling tidak kebutuhan hari tua adalah sebesar Rp3 miliar. Guna mencukupi kebutuhan tersebut paling tidak anda harus melakukan investasi sebesar Rp5,9 juta secara tahunan.

Dia melanjutkan, semakin menunda untuk merencanakan masa tua maka akan semakin besar pula beban persentase investasi setiap tahunnya, untuk mencapai target masa tua seperti yang diinginkan.Belum lagi jika harus menanggung biaya kehidupan orang tua dan juga anak-anak.

Memutuskan generasi sandwich memang tidak mudah di tengah situasi ekonomi yang semakin kompleks, dan kebutuhan dan biaya hidup pun terus meningkat. Setiap generasi pasti memiliki tantangannya masing-masing.

“Apalagi bisa jadi di masa yang akan datang persaingan anak-anak kita jauh lebih besar dibandingkan dengan persaiangan yang kita hadapi sekarang, baik dari sisi pekerjaan atau gaya hidup yang lebih kompleks,” paparnya.

Oleh karena itu, menurutnya sudah saatnya generasi saat ini harus cerdas melakukan managing cashflow, harus memulai menata persiapan pensiun, juga asuransi kesehatan untuk mengurangi beban di masa setelah pensiun.

Berita terkait

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

18 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

18 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

28 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

34 hari lalu

8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.

Baca Selengkapnya

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

40 hari lalu

6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.

Baca Selengkapnya

Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

43 hari lalu

Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

Program mudik gratis PLN digelar sejak Sabtu, 16 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

46 hari lalu

Motif Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Masih Teka-Teki, Polisi Belum Mau Buka ke Publik

Hingga kini motif satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan masih jadi teka teki. Polisi belum membuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

46 hari lalu

Riwayat Hidup Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan Diperiksa Secara Psikologi Forensik

Polisi belum mau mengungkap kasus satu keluarga melompat dari Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya