Pengalaman Odapus saat Awal Divonis Alami Penyakit Lupus

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 12 Mei 2018 12:49 WIB

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi Odapus, atau orang dengan penyakit Lupus, tidak membuat Tiara Savitri merasa bahwa hidupnya sudah berakhir dan tidak ada yang bisa diperbuat dengan kondisinya tersebut.

Dua kali sudah ia lolos dari "lubang jarum" dan kemudian mendirikan Yayasan Lupus Indonesia pada 1998 yang sampai sekarang masih dikelolanya. Dalam kegiatan memperingati Hari Lupus Sedunia di gedung Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan, Jakarta, baru-baru ini, ia sempat mengisahkan perjalanan hidupnya menghadapi penyakit "seribu wajah" tersebut. Baca: Ini Bagian Tubuh Favorit Dewi Perssik, Tilik Rahasianya

Saat awal mengalami panas tinggi, dia didiagnosis diserang penyakit tipus, kemudian kembali lagi menderita panas tinggi dan diduga penyakit demam berdarah. "Begitu saja terus dan semua gejala-gejala penyakit Lupus semua terjadi pada saya," ujarnya.

Ia sempat dirawat selama 8,5 bulan di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta, tetapi karena pihak keluarga melihat tidak ada perubahan, maka ia direncanakan untuk dibawa pulang.

Namun salah seorang dokter kulit menahan kepulangannya dan setelah berkonsultasi bersama dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dengan membawa semua hasil Lab, dokter di RSCM memastikan bahwa ia diserang penyakit Lupus. Kemudian dokter kulit tersebut meminta agar ia tidak dibawa pulang dan memerintahkan untuk diberikan obat steroid dengan dosis paling tinggi. "Waktu itu kulit saya juga sudah kena, rasanya saya memiliki Lupus paling paripurna. Semua gejala saya kena, organ saya semua sudah kena. Terakhir, dua tahun lalu, liver dan jantung saya juga sudah kena," tutur Tiara. Baca: Tak Hanya Milik Pria, Intip 5 Khasiat Masturbasi

Advertising
Advertising

Pada 1996 Tiara juga pernah mengalami kebocoran ginjal. Namun, kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk tetap beraktivitas. Menurut dia, kuncinya adalah bagaimana menjalani pola hidup sehat dan yang nomor satu adalah bagaimana mengelola stres. Ketika sakit pada 1987, ia tetap kuliah di dua tempat untuk menunjukkan bahwa walaupun memiliki Lupus ia masih bisa mengejar cita-citanya.

Tiara juga sempat bercerita bagaimana ketika ia belum mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai penyakit yang dimilikinya. "Dokter zaman dulu menjelaskan, ya, tidak, ya, tidak. Tapi dokter zaman sekarang lebih membumi, lebih kooperatif, lebih bisa diajak bicara dan lebih bisa menjelaskan, dan dokter yang dulu a, i, e, o saya pikir sudah saatnya untuk lebih membumi," kata Tiara. Baca: Perdana Menteri di Usia 92 Tahun, Ini Cara Sehat Mahathir Mohamad

Hal itu, lanjut Tiara, karena sebetulnya untuk sakit yang seperti ini pasien Lupus sangat membutuhkan dokter yang bisa diajak bicara, terlebih penyakit ini tidak hanya ditangani satu dokter dan kekurangpamahaman mengenai penyakit ini juga masih dialami banyak Odapus.

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya