Sukses di Dunia Akting, Intip Kunci Sukses Shrenu Parikh

Reporter

Tabloid Bintang

Editor

Susandijani

Minggu, 13 Mei 2018 16:05 WIB

shrenu-parikh (dok. mid day/Tabloidbintang.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Inikah Cinta melambungkan nama Shrenu Parikh. Berkat partisipasinya di serial ini, ia membuktikan kepada orang tua, jalan yang dipilihnya tidak salah.

Shrenu berasal dari keluarga yang sangat kolot, yang percaya dunia akting bukanlah bidang kerja terbaik atau membanggakan.

“Keluargaku sangat konservatif. Akting tidak ada dalam bayangan mereka. Namun saya selalu memimpikannya (akting),” aku Shrenu.

Orang tuanya memiliki impian lain untuk putrinya. Ayahnya selalu berharap Shrenu menjadi dokter. Sementara ibunya lebih menyukai Shrenu menjadi penyanyi, ketimbang aktris.

Baca juga:
Bom Surabaya: Waspada Stres Pasca Trauma, Cek Solusi Ahli
Perceraian Meningkat 400 Persen, Tilik 3 Penyebab Utamanya

Demi ayahnya, Shrenu Parikh mengambil kuliah jurusan farmasi hingga meraih gelar sarjana di bidang farmasi. Untuk menyenangkan ibunya, Shrenu menyanyi dalam beberapa pertunjukan.

“Dengan begini, setidaknya saya sudah berusaha memenuhi keinginan mereka,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Lulus kuliah, Shrenu Parikh bicara kepada ayah dan ibunya, impiannya tak berubah. Ia tetap ingin menjadi aktris dan akan bertanggung jawab atas pilihan ini.

“Saat itu saya takut memikirkan reaksi mereka akan pilihanku. Namun setelah Inikah Cinta, seluruh keluarga bangga akan diriku. Mereka antusias mendorongku untuk maju,” kata Shrenu.

Shrenu Parikh ingat kata-kata sang ayah, seandainya nanti tidak berhasil menjajal peruntungan di dunia akting, setidaknya dia mempunyai latar belakang pendidikan farmasi yang berguna bagi kehidupannya di kemudian hari. Untunglah, dia berhasil mewujudkan impiannya.

“Saya tidak pernah melupakan pengalaman pertama audisi. Saya tinggal di Vadodara dan audisi berlangsung di Mumbai (Vadodara-Mumbai berjarak sekitar 400 km—red.). Saya katakan saya tidak bisa datang ke Mumbai. Akhirnya saya diminta merekam adegan dengan kamera, lalu mengirimnya ke Mumbai. Namun saya tidak punya kamera. Saya pergi ke rumah teman yang punya kamera. Di sana saya gugup, panik, campur aduk, sehingga mengambil gambar berulang kali,” papar Shrenu Parikh.

Baca: Kebal Antibiotik, Waspada Bakteri Pseudomonas di Sungai Citarum

Di tengah kegugupannya, ia berteriak sendiri, “Ayah, Ibu, saya melakukannya berulang kali, tapi tidak terasa benar! Doakan aku agar aku melakukannya dengan benar!”

Hingga hari ini, Shrenu Parikh tetap terserang rasa gugup saat audisi. Dan satu-satunya hal yang menenangkannya adalah mendengarkan doa ayah atau ibunya lewat sambungan telepon.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

8 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

13 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

19 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

21 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

24 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

25 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

31 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

32 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya