Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Surabaya: Waspada Stres Pasca-Trauma, Cek Solusi Ahli

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi
Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pagi ini masyarakat dikejutkan dengan tragedi bom Surabaya. Seperti diberitakan Tempo.co pukul 11.11 WIB, korban ledakan bom Surabaya yang terjadi di tiga titik bertambah. Menurut juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, jumlah korban tewas akibat bom Surabaya menjadi 8 orang dan 38 luka-luka.

Sungguh berita menyedihkan, apalagi luka yang terjadi bukan saja yang terjadi saat itu, tapi juga pada hari-hari berikutnya. Stres akut bisa dialami mereka yang mengalami kasus-kasus seperti kejadian bom, kecelakaan, dan atau bencana alam yang mengancam jiwa. Begitu yang disebutkan spesialis kedokteran jiwa dari Omni Hospital, Alam Sutera, Tanggerang, Dr Andri, kepada Tempo.co, Minggu siang, 13 Mei 2018.

Stres akut ini biasa terjadi pada korbannya juga pada keluarga yang kehilangan orang-orang yang dicintai pada kejadian tersebut.

Baca juga:
Gaya Busana Chadwick Boseman Saat Tak Main Film Black Panther
Aturan Gadget pada Anak ala Pangeran William dan Kate Middleton

Stres akut adalah suatu kondisi di mana seseorang tersebut mengalami kondisi kecemasan yang bisa sampai terjadi serangan panik, seperti cemas, jantung berdebar, sesak napas, keluar keringat dingin, lambung mual, dan mau muntah.

Kejadian bisa berkembang pada munculnya kejadian flash back. “Bisa muncul bayangan kejadian atau mimpi atau re-experience kejadian dari pengalaman buruk tadi,” katanya yang dihubungi Tempo.co lewat pesan elektronik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Andri juga menyebutkan, jika kondisi tersebut dibiarkan, akan muncul suatu kondisi kecemasan yang disebut gangguan stres pasca-trauma. “Stres pasca-trauma ini bisa terjadi kalau (stres akut) dibiarkan muncul terus-menerus selama satu bulan,” katanya.

Karena itulah ketika mendapatkan diri pada situasi kondisi yang mengancam jiwa, kemudian keluarganya juga mengalami suatu kehilangan akibat kondisi tersebut, maka dianjurkan untuk meminta bantuan psikologis.

“Misalnya untuk awalnya melakukan suatu relaksasi atau mengurangi dan menghindari paparan hal-hal yang bisa terkait dengan peristiwa tersebut,” katanya.

Baca: Perceraian Meningkat 400 Persen, Tilik 3 Penyebab Utamanya

Selanjutnya, bisa juga diberikan psikoterapi yang dilakukan oleh psikolog atau psikiater atau kombinasi keduanya untuk bisa membantu bagaimana mengurangi rasa ketakutan atau rasa bersalah berlebihan terkait dengan peristiwa tersebut. "Terapi tersebut juga bisa dibantu dengan pengobatan untuk mengurangi kecemasan atau membantu tidurnya agar lebih baik lagi," kata Andri.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

4 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

5 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

8 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.