Ramai Berita Terorisme, Hati-hati Dampaknya pada Anak

Senin, 14 Mei 2018 12:25 WIB

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa pemboman dan terorisme beberapa hari ini sangat menimbulkan rasa duka dan kekhawatiran. Terlebih, banyaknya informasi yang disiarkan dapat diterima oleh seluruh masyarakat, termasuk anak.

Dalam usia tertentu, anak masih menerima dan memproses seluruh informasi yang disajikan. Lalu, bagaimana dampak pemberitaan pemboman dan terorisme terhadap anak?

Menurut psikolog klinis, Denrich Suryadi, ada beberapa dampak yang dapat terjadi pada anak dengan banyak pemberitaan mengenai terorisme.

Baca juga:
Kado Pernikahan Harus Ekstrem Kata Rihanna, Semacam Apa?
Proses dan Rahasia Sukses Agnez Mo, Tilik Caranya Pilih Teman

Salah satunya adalah persepsi negatif anak terhadap ciri atau identitas khusus pelaku bom, “Bisa saja diasosiasikan ada rasa takut terhadap orang yang mengenakan jubah, baju panjang atau asosiasi dengan warna tertentu,” katanya saat dihubungi TEMPO.CO pada 14 Mei 2018.

Menurut Denrich, anak dengan taraf usia tertentu hanya menerima informasi apa adanya, sehingga dengan mudah terasosiasi tanpa ada proses seleksi terlebih dahulu.
Ilustrasi anggota teroris. shutterstock.com

Advertising
Advertising

Dampak selanjutnya pada anak adalah rasa takut untuk keluar rumah. Anak akan takut untuk beraktivitas seperti biasanya. Denrich melanjutkan, hal ini dikarenakan cemas dapat terluka, meninggal, berdarah dan sebagainya seperti yang ditayangkan pada televisi atau pemberitaan.

Rasa takut juga dapat meningkat akan ditinggalkan oleh keluarganya yang beraktivitas ke luar rumah. “Tidak jarang ada fenomena anak menangis ketika orang tuanya pergi bekerja karena efek pemberitaan tentang bom,” ucap Denrich.

Oleh karena itu, Denrich memberikan beberapa saran atau solusi untuk mencegah dampak negatif pada anak akibat pemberitaan bom atau terorisme.

“Pertama, batasi anak untuk menonton atau menyaksikan tayangan berita,” ungkap Denrich. Informasi dari ponsel pintar mengenai peristiwa pemboman atau terorisme juga harus diawasi.

Baca: Bom Surabaya: Agnez Mo Ajak Milenial Hidup Positif, Tilik Caranya

Kedua, jika anak sudah menyaksikan atau mendengar berita mengenai terorisme, ajak bicara. “Tanyakan sejauh apa si anak tahu tentang berita itu dan berikan penjelasan sesuai dengan usianya.”

Ingatkan juga, lanjut Denrich, untuk tidak perlu merasa takut berlebihan untuk beraktivitas karena masih ada aparat negara yang akan melindungi, seperti polisi dan tentara. “Jangan lupa untuk ajak anak berdoa, memohon perlindungan bersama keluarga,” kata Denrich.

Ketiga, apabila anak sudah berusia sembilan tahun ke atas, Denrich mengatakan para orang tua harus menekankan pada anak bahwa pelaku terorisme bukan dari satu agama tertentu. Melainkan dari sebuah kelompok dengan ajaran sesat dan melanggar hukum.

Pengertian terorisme ini perlu dilakukan agar anak tetap memupuk rasa persaudaraan dengan teman-temannya. yang lain, “Tanpa memandang dan membedakan agama, ras, serta golongan sosial ekonomi,” dan juga, lanjut Denrich, hal tersebut penting agar anak tidak memupuk rasa kebencian antara satu dengan yang lainnya.

Berita terkait

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

9 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

1 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

3 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

8 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

9 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

9 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

9 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

10 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya