Pasca Bom Surabaya: Ada Prostesis Gratis, Apa Itu?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Selasa, 15 Mei 2018 16:05 WIB

ilustrasi persaudaraan (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi bom Surabaya menuai cerita lain, termasuk dari pihak-pihak yang peduli dan tulus ingin membantu para korban.

Salah satunya adalah Coki Tobing, yang juga CEO Delivering Dreams dan pendiri DARE Foundation. Melalui akun Twitter-nya, @ctkbng, dia menawarkan bantuan prostesis secara gratis bagi korban bom Surabaya.

"Jika korban pengeboman Surabaya butuh prosthesis akibat bom, saya akan berikan gratis," tulisnya di Twitter pada Minggu 13 Mei 2018.

Baca juga:
Waspada Dehidrasi, Efeknya Disfungsi Ereksi, Cek Risetnya
Aksi Teroris: Waspada Penyakit Semakin Parah, Ini Penjelasan Ahli

Prostesis adalah alat kesehatan yang didesain untuk menggantikan bagian tubuh tertentu yang mengalami cidera berat karena kecelakaan ataupun penyakit serius yang mengakibatkan tubuh si pasien harus diamputasi.

Dikutip dari laman resminya, Delivering Dreams dan DARE memproduksi prostesis serta ortosis bagi para difabel dan orang-orang yang membutuhkan sejak 2012. Perusahaan ini telah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Bekasi.

"Iya, saya memang menawarkan prostesis gratis," ungkap Coki saat dihubungi Bisnis, Senin 14 Mei 2018.

Advertising
Advertising

Penawaran bantuan alat kesehatan yang harganya tidak murah ini, datang dari inisiatifnya sendiri saat melihat pemberitaan media mengenai korban teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

"Tujuan saya sih memang bisa memberikan apa yang bisa saya kasih. Kebetulan yang bisa saya kasih kan kaki palsu ya. Sebetulnya ini sudah sering saya lakukan, cuma tidak viral sebelumnya dan memang tidak saya publikasikan," tambahnya.

Setelah mengunggah tawaran tersebut, Coki mengungkapkan keluarga salah satu korban bernama Nathanael telah menghubunginya. Dia pun telah menyiapkan prostesis untuk bocah berusia 8 tahun itu.

Namun, takdir berkata lain karena Nathanael akhirnya meninggal dunia akibat luka-lukanya pada Minggu 13 Mei 2018 pukul 20.15 WIB.

Dia mengaku belum ada lagi keluarga korban yang menghubunginya. Tetapi, Coki akan menunggu jika memang ada korban lainnya yang membutuhkan.

"Baru Nathanael. Saya siap membantu, bukan hanya [korban] di Surabaya, yang di Sidoarjo, saya siap bantu," tegasnya.

Coki juga turut menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya bagi keluarga korban yang ditinggalkan ataupun para korban yang selamat dan masih mengalami trauma.

Baca: Puasa 2018: Simak 6 Tips Puasa di Cuaca Ekstrem

"Semoga mereka diberi kekuatan dan keikhlasan," tuturnya.

Seperti diketahui, pengeboman di Surabaya pada Minggu 13 Mei 2018 terjadi berturut-turut di tiga gereja yakni GKI Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Arjuno. Akibat 3 bom itu, sebanyak 13 orang meninggal, termasuk pelaku dan jemaah gereja, serta puluhan orang lain terluka.

Tiga ledakan bom Surabaya tersebut diketahui dilakukan satu keluarga yang diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Mereka diketahui menggunakan jenis bom yang berbeda dalam aksinya. Bom lain meledak di areal parkir Polrestabes Surabaya pada Senin 14 Mei 2018, yang juga dilakukan oleh satu keluarga.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

9 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

12 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya