Makan Banyak, tapi Tetap Kurus? Ini Penjelasan Ahli

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 17 Mei 2018 09:40 WIB

ilustrasi pria makan nabati atau sayur atau jagung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Terkadang kita sulit memahami bagaimana seseorang yang makan dengan porsi besar, tetapi dapat tetap menjaga berat badannya. Sebaliknya banyak juga orang yang makan sedikit, tetapi tidak kunjung kurus.

Menurut Michael Cowley, Direktur Institut Obesitas dan Diabetes Monash University, 70 persen dari faktor-faktor yang membentuk bobot tubuh kita adalah genetik. Orang yang tampaknya tetap langsing mungkin memiliki gen yang mempengaruhi pengaturan nafsu makan dengan cara yang berbeda dari orang-orang yang kelebihan berat badan. Beberapa gen orang memacu mereka untuk makan lebih sedikit dan merasa lebih sadar ketika mereka kenyang. Baca: Deadpool 2 Tayang, Simak 5 Gaya Promosi Uniknya

Menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam "International Journal of Obesity Supplements," otak dan tubuh manusia memiliki ‘tingkat pertahanan’ atau satu titik berat badan. Titik tersebut berusaha dipertahankan oleh sistem saraf individu. Teorinya adalah bahwa meskipun sebagian besar individu dewasa akan mengalami beberapa fluktuasi berat badan mereka melalui kehidupan dewasa, mereka akan secara konsisten tetap dekat dengan "titik setel." Diet, faktor lingkungan, dan faktor genetik semuanya dapat mempengaruhi titik setel seseorang, yang dapat beradaptasi hingga taraf tertentu.

Orang yang sangat aktif berolahraga dapat mempertahankan berat badan mereka meskipun makan banyak. Karena tubuh mereka membutuhkan lebih banyak kalori dan juga membakar lebih banyak kalori sepanjang hari. Orang yang aktif dan atlet biasanya memiliki lebih banyak massa otot daripada individu yang tidak aktif. Massa otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada lemak tubuh. Baca: Sambut Ramadan, Ini Ucapan Donald Trump Hingga Justin Trudeau

Faktor lain yang memengaruhi berat badan adalah tingkat metabolisme basal (BMR), atau dikenal sebagai jumlah kalori yang dibakar tubuh Anda dalam keadaan istirahat setiap hari. Jika seseorang memiliki tingkat metabolisme yang tinggi, mereka mungkin bisa makan lebih banyak daripada yang lain dan tetap tidak menambah berat badan. Baca: Ibadah Puasa Khawatir Maag Kambuh? Justru Puasa Sembuhkan Maag

Advertising
Advertising

Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Yoga Devaera menyebutkan orang yang sudah makan banyak namun tetap kurus biasanya memiliki tubuh yang memerlukan energi cukup tinggi. "Pola metabolisme setiap orang berbeda, energi tersebut dipakai untuk tumbuh. Yang berbahaya adalah jika pacu tumbuh sudah selesai atau pubertasnya habis, tetapi nafsu makannya tetap tidak naik. Mereka dapat berpotensi untuk menjadi gemuk. Hal ini juga berbahaya apabila hormon tiroidnya tumbuh,” kata Yoga 15 Mei 2018.

SF GATE | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

15 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya