Demi Anak, Pentingnya Cuti Paternitas untuk Ayah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 15 Juni 2018 16:24 WIB

Bayi Ariana dan ayahnya Ali Sufi. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta- Hampir dua pertiga anak di dunia yang berusia kurang dari 1 tahun hidup di negara yang ayah mereka berusia kurang dari 1 tahun yang kemungkinan sulit didampingi sang ayah saat lahir. Jumlah anak itu sekitar hampir 90 juta. Bayi- bayi itu rata rata tinggal di negara tempat sang ayah tidak berhak oleh hukum untuk mendapatkan satu hari cuti paternitas berbayar. Jumlah ini menurut hasil analisis The United Nations Children's Fund (UNICEF) terbaru.

UNICEF mencatat, ada sembilan puluh dua negara yang tidak memiliki kebijakan nasional yang memastikan para ayah baru mendapatkan waktu luang yang cukup dengan bayi mereka yang baru lahir. Beberapa di antaranya adalah India dan Nigeria. Kedua negara ini memiliki populasi bayi yang tinggi. Negara lain, seperti Brasil dan republik Demokratik Kongo, negara dengan populasi bayi tinggi, memiliki kebijakan cuti paternitas berbayar nasional. Walau begitu cuti itu hanya menawarkan hak yang relatif hanya bersifat jangka pendek.

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta H. Fore mengatakan pentingnya bayi memiliki interaksi yang positif dan bermakna dengan ibu dan ayahnya sejak awal pertumbuhan. "Interaksi itu membantu bayi membentuk dan mengembangkan otak anak-anak seumur hidup. "Interaksi itu juga membuat mereka lebih sehat dan bahagia, dan meningkatkan kemampuan mereka untuk belajar. Itu semua adalah tanggung jawab kami untuk memungkinkan mereka mengisi peran ini,” kata Fore dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 14 Juni 2018.

Baca juga : Ibu dan Anak Ribut di Pagi Hari, Ini yang Perlu Dilakukan Ayah

Bukti menunjukkan bahwa ketika ayah membangun ikatan dengan bayi mereka sejak awal kehidupan, mereka lebih mungkin memainkan peran yang lebih aktif dalam perkembangan anak mereka. Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika anak-anak berinteraksi secara positif dengan ayah mereka, mereka memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik, harga diri dan kepuasan hidup dalam jangka panjang.

UNICEF mendesak pemerintah untuk menerapkan kebijakan ramah keluarga nasional yang mendukung perkembangan anak usia dini. Salah satunya dengan menyediakan cuti paternitas berbayar. Cuti berbayar itu menjadi cara ayah mendapatkan informasi untuk merawat anak-anak mereka. UNICEF mempromosikan pendekatan terhadap ketentuan cuti untuk orang tua, dengan cuti berbayar hingga 16 minggu. UNICEF sendiri menjadi lembaga Organisasi PBB pertama yang memperpanjang cuti tersebut melampaui standar empat pekan. "Kita harus bertanya lebih banyak kepada pemerintah dan lebih banyak pengusaha jika kita akan memberi ayah dan ibu waktu serta sumber daya yang mereka butuhkan untuk mengasuh anak-anak mereka, terutama selama tahun-tahun awal kehidupan seorang anak,” kata Fore.

Advertising
Advertising

Di seluruh dunia, momentum untuk kebijakan ramah keluarga semakin meningkat. Sebagai contoh, di India, para pejabat mengusulkan RUU Manfaat Paternitas untuk dipertimbangkan dalam sesi parlemen berikutnya, yang akan memungkinkan ayah mendapat cuti paternitas berbayar hingga tiga bulan.

Namun, masih banyak pekerjaan yang tersisa. Di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang merupakan rumah bagi hampir 4 juta bayi - tidak ada kebijakan cuti melahirkan untuk ibu (maternitas) atau paternitas berbayar. Analisis baru ini membentuk bagian dari kampanye Super Dads UNICEF, sekarang memasuki tahun kedua, yang bertujuan untuk memecahkan hambatan yang mencegah ayah memainkan peran aktif dalam perkembangan anak-anak mereka.

Baca: Bagaimana Jika Ayah Menjaga Bayi? Intip Fakta Andi Soraya

Momen kampanye ini merayakan Hari Ayah di 80 negara pada bulan Juni. Inti dari kampanye ini adalah fokus pada pentingnya cinta, bermain, perlindungan dan nutrisi yang baik untuk perkembangan otak anak-anak yang sehat. Kemajuan dalam ilmu saraf telah membuktikan bahwa ketika anak-anak menghabiskan tahun-tahun awal pertumbuhan mereka, terutama pada seribu hari pertama kehidupan, dalam lingkungan pengasuhan terstimulasi maka koneksi saraf baru terbentuk pada kecepatan optimal. Koneksi saraf ini membantu untuk menentukan kemampuan kognitif anak, bagaimana mereka belajar dan berpikir, kemampuan mereka untuk mengatasi stres dan bahkan dapat mempengaruhi berapa banyak yang akan mereka hasilkan sebagai orang dewasa.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

20 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

6 hari lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

10 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

10 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

10 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya