Batik Kontemporer Mulai Digemari Anak Muda, Apa Warna Favoritnya?

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 16 Juni 2018 12:47 WIB

Ilustrasi kain batik. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Musa Widyatmodjo menilai motif batik kontemporer mulai banyak penggemar dari kalangan anak muda.

Ada beberapa elemen yang menyebabkan generasi muda lebih memilih batik kontemporer. Misalnya komposisi warna, gambar motif, bahan dasar kain dan desain busana.

“Kontemporer bisa diaplikasikan pada warna atau pada potongan desain busana,” katanya.

Menurut Musa motif kontemporer mungkin dapat memberikan rasa baru dalam industri batik.Kendati begitu, dia menilai hadirnya motif tersebut belum tentu merangsar pasar, kreatifitas, dan produktivitas.

Baca juga:
Kenapa Ketupat Harus Dibungkus Janur? Rahasianya Ada di Cahaya
Begini Gaya 3 Tokoh Ini Memberi Ucapan Idul Fitri 2018
Bila Penampilan Tidak Lucu, Ini yang Dilakukan Cak Lontong

“Karena umumnya lebih banyak pengrajin, jadi kemampuan mereka juga terbatas dalam mengasah pola kerja dan pola pikir kreatifitas,” ujarnya.

Adapun tantangan klasik seperti bahan baku baik benang, kain,pewarnaan masih terdapat permasalahanan. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat membantu untuk mempermudah impor bahan baku modal kreasi pengrajin.

“Kemudian regulasi dalam mendukung produk kreatif dan lokal harus ditinjau ulang tapi jangan kelamaan dan bertele-tele.”

Advertising
Advertising

Dia mengatakan untuk menjaga batik tetap dicintai butuh dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya desainer maupun perajin batik, ataupun pemerintah. Paling tidak minimal 70 persen dari total warga negara Indonesia ikut andil.

Mengolah kain Nusantara seperti batik, tidak membuat desainer Barli Asmara kehilangan garis desainnya. Bahkan, dia menyulap kain batik dengan gaya yang lebih modern, urban, bergaya Victorian. Itu adalah bukti, bahwa dirinya berkomitmen ingin membantu warinasan Nusantara seperti batik.

Barli berkolaborasi dengan perajin batik lokal asal Jambi, yakni Batik Berkah. Guna menciptakan mode kontemporer dari batik tersebut, Barli mengaplikasikannya melalui warna yang jauh berbeda dengan gaya batik Jambi pada koleksi busananya.

Batik Jambi memiliki identitas warna yang berani seperti merah dan kuning. Uniknya, dalam koleksi busana ini, dia menampilkan warna warna silver, ice grey, ice blue, off white, dan lavender.

"Itu yang sebetulnya mengarah 2018 ke 2019, di luar warna [batik] itu memang ada tapi memang lebih memilih warna grey. Warna-warna itulah yang sedang kami garap dan kami susun untuk menggabungkan tren," ujar Barli.

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

3 Maret 2024

Meraup Cuan di Kerajinan Kain Shibori

Bagaimana pengrajin asal Yogyakarta meraup keuntungan dari kerajinan kain shibori.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya