Fungsi Gula pada Susu Kental Manis, Ini Ahli Teknologi Pangan

Kamis, 5 Juli 2018 19:05 WIB

Susu kental manis. Pxhere.com

TEMPO.CO, Jakarta - Susu mengandung komponen nutrisi yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak karena mengandung berbagai zat gizi penting. Namun, bolehkah memberikan anak susu kental manis?

Dosen Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor, Dede R. Adawiyah, mengatakan susu kental manis bukan masuk kategori susu pertumbuhan. "Melainkan susu untuk penambah rasa makanan," kata Dede dalam diskusi Forum Ngobras di Jakarta, Agustus 2017.

Baca: Susu Kental Manis, Kementerian Kesehatan: Kadar Gulanya Tinggi

Dede menjelaskan, susu kental manis dibuat dari susu biasa yang dilakukan penguapan sampai menjadi padat. "Setelah itu untuk mengganti kadar air yang diuapkan, maka digantikan dengan gula sampai 40-45 persen" ujarnya.

Fungsi gula adalah sebagai pengental dan pengawet sehingga susu kental manis dapat bertahan sampai 1 tahun. "Susu kental manis seharusnya hanya diperuntukkan untuk tambahan makanan, dan bukan untuk anak-anak" kata Dede.

Senada dengan Dede, Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Anak & Bunda Harapan Kita, Ariani Dewi Widodo, juga menegaskan bahwa susu kental manis tak termasuk dalam susu pertumbuhan. "Saat ini trend-nya, kan, mengurangi konsumsi gula pada anak. Gula lebih berbahaya daripada lemak untuk konsumsi anak-anak," kata Ariani.

Advertising
Advertising

Menurut Ariani, di masa pertumbuhan, lemak penting untuk pertumbuhan otak. Sebaliknya, efek samping gula dalam jangka panjang sangat jahat. "Gula dapat memicu berbagai gangguan pada anak seperti kegemukan dan diabetes di kemudian hari," ujarnya.

Baca: BPOM Larang Susu Kental Manis Promosikan Produk ke Anak-anak

Untuk itu, Ariani menegaskan, bahwa ASI tetap makanan terbaik untuk bayi sampai usia 6 bulan. Setelah 6 bulan bayi harus diberikan makanan penunjang ASI (MPASI) karena kandungan zat gizi pada ASI terutama zat besi paska 6 bulan sudah menurun.

"Susu mengandung zat gizi yang baik, hanya saja perlu dipertimbangkan pemilihan jenis susu terutama untuk anak-anak di bawah usia 1 tahun, dan di usia pertumbuhan di mana kebutuhan zat gizinya berbeda-beda disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Ariani.

Baca: Ahli Gizi: Ada Dua Jenis Susu Kental Manis

Sebelumnya, Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan atau Kementerian Kesehatan, Doddy Izwardi, menegaskan produk susu kental manis bukan merupakan produk susu yang bisa dikonsumsi untuk menambah asupan gizi. Ia membenarkan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia atau BPOM yang telah mengeluarkan surat edaran perlunya memperketat aturan tentang label dan iklan pada produk susu kental dan analognya.

"Kental manis ini tidak diperuntukkan untuk balita. Namun perkembangan di masyarakat dianggap sebagai susu untuk pertumbuhan. Kadar gulanya sangat tinggi, sehingga tidak diperuntukkan untuk itu," kata Doddy di Jakarta, Rabu, 4 Juli 2018.

Doddy menjelaskan, Kemenkes telah meminta kepada BPOM untuk lebih memperhatikan produk kental manis agar tidak dikategorikan sebagai produk susu bernutrisi untuk menambah asupan gizi. Menurut Doddy, industri berhak melakukan pengembangan produk, namun komposisi tetap harus diperhatikan.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

5 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya