Minyak Esensial Solusi Stres Penduduk Kota, Tilik 4 Jenisnya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Kamis, 12 Juli 2018 15:30 WIB

Ilustrasi minyak esensial rosemary. jujuaroma.com

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah ‘therapeutic essential oil’ merujuk pada minyak esensial atau atsiri yang memiliki kualitas terapi yang dapat memberikan manfaat baik untuk kesehatan secara fisik maupun mental.

Minyak esensial sendiri adalah cairan yang diproduksi melalui proses destilasi dari daun-daun, batang, bunga, akar, kulit, buah atau bagian lain dari tanaman.

Minyak Esensial di dunia sebenarnya telah digunakan sejak dulu. Di Indonesia sendiri, minyak gosok, seperti minyak kayu putih dan minyak telon merupakan salah satu bentuk penggunaan essential oil. Karena kandungan zat aktif yang memiliki efek terapi, minyak esensia dapat digunakan sebagai salah satu media pengobatan alternatif dari alam.

Baca juga:
Ini Dia 7 Jurus Sukses ala Rumah yang Bisa Mendongkrak Karir
Cacing Ancam 25 Persen Penduduk Dunia, Obat Kunyah Solusinya?
Heboh Piala Dunia 2018:Tilik Kisah Kaus Kaki Southgate,Takhayul?

Setelah diekstrasi, minyak esensial tersebut nantinya mengandung unsur-unsur kimia yang antara lain ; Acid, Alcohols (Monoterpenols and Sesquiterpenols), Aldehydes, Coumarins, Esthers, Ketones, Lactones, Terpenes (Monoterpenes and Sesquiterpenes), Oxides, Phenols yang mana semakin tinggi kadar persentase bahan aktif, akan semakin efektif dan efisien dalam memberikan manfaat baik bagi pengguna minyak esensial.

Pakar Therapeutic Oil, Maria Satiaputri menyampaikan, Istilah therapeutic essential oil merujuk pada minyak esensial atau minyak atsiri yang memiliki kualitas terapi yang dapat memberikan manfaat baik untuk kesehatan secara fisik maupun mental. Untuk memastikan manfaat baik ini, minyak esensial dipilih secara hati-hati oleh praktisi aromatheraphy dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemurnian, kandungan serta kualitas,” ungkap Maria.

Lebih lanjut, Maria juga menjelaskan, zat-zat tersebut dapat memilki kemampuan anti septik, anti bakteria, sedative, immune system booster, menyegarkan, menenangkan, mengatasi stress, anti oksidan, serta menangkal penyerapan radikal bebas. Zat-zat ini pula yang memberikan aroma & warna yang khas pada essential oil.

Advertising
Advertising

Produk minyak esensial yang beredar dipasaran saat ini umumnya terdiri dari 4 jenis, yakni :
1. Synthetic Oil : ini merupakan jenis esensial oil yang sama sekali tidak menggunakan unsur tanaman di dalamnya (sintetis)
2. Extended Oil : jenis ini merupakan penambahan campuran lain seperti vegetable oil, minyak esensial lain yang lebih murah, alkohol atau larutan lainnya dan melalui proses alterasi di laboratorium untuk menghasilkan bau-bauan yang lebih harum.
3. Food grade : essential oil yang sepenuhnya berasal dari tanaman, namun tidak seluruhnya mengandung komponen therapeutic dan ditujukan untuk menambah rasa dan aroma dalam industri makanan.
4. Therapeutic oil : serupa dengan Food Grade, hanya saja jenis esensial ini merupakan grade dengan kemurnian tertinggi, dimana dibutuhkan setidaknya 60 bunga segar untuk menghasilkan satu tetes minyak atsiri jenis Therapeutic. Kepadatan molekul minyak atsiri tingkat Therapeutic lebih terkonsentrasi. Jenis ini memiliki manfaat lebih dalam hal keseimbangan kesehatan fisik, mental dan emosional serta spiritual.

Penggunaan minyak esensial sendiri tentunya sangat cocok bagi masyarakat khususnya di kota-kota besar yang padat mobilisasi serta rentan dengan stres yang menyebabkan kondisi seseorang mudah terserang berbagai penyakit.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

4 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

7 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

10 hari lalu

Mengenal terapi Chiropractic, Apakah Pijat Kretek Aman Dilakukan?

Chiropractic merupakan salah satu metode pengobatan terapi manual yang awal mengenalnya sebagai pijat kretek. Amankah?

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

11 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

11 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

12 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

12 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya